Sejarah merupakan salah satu cabang Ilmu Penegetahuan Sosial. Sebuah bangsa yang besar pastilah tidak terlepas dari peristiwa sejarah yang terjadi pada masa lampau. Menurut Sutopo (2014:17) Sejarah merupakan bagian yang pentig yang harus dipahami oleh peserta didik agar mereka mampu mengambil nilai pelajaran pada setiap perjuangan yang telah dilakukan oleh para pendiri bangsa. Salah satu materi sejarah yang terdapat pada mata pelajaran IPS pada jenjamg kelas VI terdapat dalam Kompetensi Dasar (KD) 3.4 Memahami makna proklamasi kemerdekaan, upaya mempertahankan kemerdekaan, dan upaya mengembangkan kehidupan kebangsaan yang sejahtera. Tujuan pembelajaran pada materi ini adalah menumbuhkan rasa nasionalis pada diri peserta didik melalui pemahamn proklamasi kemerdekaan. Proklamasi kemerdekaan haruslah dipahamkan pada peserta didik agar mereka tahu perjuangan masa lalu pada saat mewujudkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Pelaksanaan pembelajaran sejarah pada mata pelajaran IPS untuk siswa kelas VI di SD Negeri 2 Banyusri,kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali belum bisa terlakssana dengan baik. Hasil capain belajar peserta didik masih jauh dari kriteria ketuntasan. Mereka merasa suliit untuk belajar sejarah karena pelajaran sejarah terkait dengan nama tokoh, tempat, waktu dan kejadian yang terjadi. Hal tersebut menjadikan siswa sulit dalam mengingatnya. Rasa jenuh dan bosan seringkali menghinggapi siswa. Mereka sering mengobrol dan bermain dengan teman lain ketika guru sedang menyampaiakan materi didepan kelas. Guru dalam penyampaian materi juga kurang variasi dalam menggunakan media maupun memilih metode pembeljaran yang sesuai. Sehingga hasil belajar yang dilakukan belum mencapai ketutasan. Hal ini bisa menjadi masalah serius ketika tidak diatasi. Salah satunya adalah penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa dan materi pembelajaran.
Menurut Syaiful Bahri (2016:37) Metode role playing (bermain peran) adalah suatu cara penguasaan materi pembelajaran melalui pengembangan dan penghayatan anak didik dalam bermain peran. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan oleh anak didik dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati.
Adapun langkah langkah pembelajaran yang dilakukan dalam penggunaan metode role playing adalah sebagai berikut : Pertama, Guru menyusun sekenario pembelajaran tentang sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia yang akan ditampilkan. Kedua,guru membagi kedalam kelompok untuk mempelajari teks cerita sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia sebelum KBM dimulai. Ketiga, guru Memberikan penjelasan tentang tujuan dan materi pembelajaran terkait isi teks cerita sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Keempat, guru Memanggil siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan sekenario yang sudah dipersiapkan. Kelima, Masing – masing siswa duduk dikelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan mengamati sekenario yang sedang diperagakan, setelahnya siswa diberikan lembar kerja tentang memahami isi cerita mahabarata untuk dibahas dalam kelompok. Langkah terakhir, Masing – masing kelompok menyampaikan hasil pekerjaanya dan guru Bersama sama dengan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Penerapan metode role playing pada pembelajaran sejarah pada mata pelajaran IPS kelas VI di SD Negeri 2 Banyusri,kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali berjalan dengan baik. Hasil belajar mengalami peningkatan yang besar. Angka ketuntasan pada pembelajaran IPS bisa mencapai 87.50% dengan rata rata kelas 88, 25. Hal ini patut mendapat apresiasi karena pebelajaran yang berlangsung menjadi hidup. Siswa tidak lagi merasa jenuh dan bosan karena mereka belajar sejarah dari apa yang mereka perankan.
Zaenuri,S.Pd
Guru SDN 02 Banyusri Kec. Wonosegoro Kab.Boyolali