Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern. Pembelajaran Matematika terdapat pada semua jenjang pendidikan dari SD, SMP, SMA bahkan di Perguruan Tinggi. Sangatlah penting bagi siswa untuk menguasai disiplin ilmu Matematika sebagai bekal dalam menghadapi proses pendewasaan yang dituntut untuk berpikir logis, kritis dan kreatif. Matematika untuk anak kelas 1 SD lebih menekankan pada pembelajaran yang bersifat konkret. Siswa kelas 1 SD biasanya tidak bisa untuk bersikap diam, anteng ataupun duduk manis. Ki Hajar Dewantara menyebut fase belajar anak usia 0-8 tahun dengan sebutan “Masa Wirogo” yaitu masa dimana seorang anak memiliki kecenderungan perkembangan yang berkaitan dengan “rogo” atau tubuh. Pada masa ini anak harus diberi kesempatan untuk mendapatkan konsep diri melalui aktualisasi diri yang ditunjukkan dari kecenderungan gejala-gejala fisiknya yang mulai aktif.
Sebagai guru kelas 1 di SDN 1 Katekan Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan, penulis mengalami kesulitan dalam mengajarkan mareri Perbandingan Ukuran di semester 2 Tahun Pelajaran 2022/2023. Dari 26 siswa, hanya 7 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pendidikan). Hal inilah yang membuat penulis mengubah strategi pembelajaran di kelasnya. Karena penulis beranggapan bahwa jika separuh lebih dari keseluruhan siswanya kurang paham dengan materi, maka terdapat kesalahan strategi dalam pembelajarannya dan harus segera diambil tindakan. Penulis menggunakan sebuah permainan yang dinamakan “Kanan Kiri Oke”. Sebuah permainan yang membuat semua siswa terlibat aktif di dalamnya. Penulis menyadari bahwa anak kelas 1 SD lebih suka bermain dan menyukai hal-hal yang menantang.
Sebelum pembelajaran dimulai, guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan pada pembelajaran hari itu. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok untuk memudahkan dalam mengkoordinir siswa. Kemudian salah satu siswa yang dijadikan ketua kelompok memegang sebuah benda yang diinstruksikan oleh guru dan teman yang lain mengambil benda yang sama yang dipunyainya. Siswa yang memiliki benda dengan ukuran lebih besar dari benda milik ketua menempatkan diri di sebelah kanan, sedangkan siswa yang memiliki benda yang lebih kecil ukurannya menempatkan diri di sebelah kiri. Pembelajaran terlihat aktif dan semua siswa dapat mengikuti dengan baik. Di akhir pembelajaran, guru memberikan 10 soal dalam bentuk gambar yang harus dikerjakan oleh siswa. Hasilnya adalah 15 siswa mendapatkan nilai 100, 5 siswa mendapatkan nilai 90 dan 6 siswa yang lain mendapatkan nilai 80. Nilai tersebut sudah melampaui KKTP yang telah ditetapkan guru pada mapel Matematika yaitu 60.
Upaya guru untuk memberikan pemahaman materi Perbandingan Ukuran pada siswa kelas 1 SDN 1 Katekan dengan menggunakan permainan “Kanan Kiri Oke” membuahkan hasil yang baik. Terbukti dari hasil penilaian formatif yang telah dilaksanakan terlihat bahwa semua siswa sudah paham dengan materi Perbandingan Ukuran. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan permainan “Kanan Kiri Oke” sangat efektif diterapkan pada materi Perbandingan Ukuran di kelas 1 SDN 1 Katekan. Senada dengan pernyataan Qadhli Jafar Adrian (2017) dalam jurnal berjudul “Game Edukasi Pembelajaran Matematika untuk Anak SD Kelas 1 dan 2 Berbasis Android” yang menyatakan bahwa salah satu upaya membantu belajar siswa dengan menyerap pelajaran kedalam bentuk game edukasi. (https://www.researchgate.net/publication/330413248_GAME_EDUKASI_PEMBELAJARAN_MATEMATIKA_UNTUK_ANAK_SD_KELAS_1_DAN_2_BERBASIS_ANDROID)
Sulastri, S.Pd.SD
SDN 1 Katekan
Kecamatan Brati
Kabupaten Grobogan