Peran pendidikan sangat penting dalam menciptakan SDM yang berkualitas dan berkarakter sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang menyebutkan, “Pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Menurut Silvy dkk. (2016:34), pemetaan kompetensi Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar yaitu berorientasi pada pengembangan kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa. Berdasarkan ketiga kompetensi tersebut Kurikulum 2013 yang dikembangkan dapat mencetak generasi muda yang produktif, kreatif, efektif melalui penguatan kemampuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara holistik, yang artinya kemampuan pengetahuan bukan menjadi fokus utama pembelajaran, namun juga kemampuan sikap dan keterampilan.
Pandemi Covid-19 mempengaruhi karakter siswa dalam pembelajaran di SD Negeri 1 Semarang, Kabupaten Banjarnegara. Siswa diharuskan mengikuti pembelajaran yang dilakukan secara on line atau BDR (Belajar Dari Rumah) membuat siswa terlihat lebih individual dan karakter yang muncul masih belum sesuai harapan dari tujuan pendidikan Nasional.
Guru diwajibkan mampu meramu pembelajaran menjadi lebih menarik bagi siswanya dengan menggunakan media pembelajaran untuk memancing munculnya karakter siswa sesuai harapan.
Media pembelajaran yang digunakan adalah dengan menggunakan Topkar yang merupakan akronim dari Topi karakter. Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Topkar digunakan untuk memancing munculnya karakter siswa pada pembelajaran IPA materi Rantai Makanan kelas V.
Topkar rantai makanan merupakan media pembelajaran yang diciptakan oleh guru untuk memudahkan mereka dalam menumbuhkan karakter pada siswa. Topkar merupakan media pembelajaran yang terbuat dari kertas yang melingkar di kepala kemudian ditempel gambar karakter seperti gambar produsen yaitu tumbuhan maupun konsumen atau makhluk yang mengonsumsi. Penggunaan Topkar membutuhkan lebih dari tiga orang siswa untuk dapat memainkannya. Penggunaan Topkar diharapkan dapat memancing adanya karakter seperti toleransi dalam perbedaan pendapat dengan siswa lainnya, kreatif dalam menyelesaikan masalah, mampu besikap demokratis, rasa ingin tahu yang lebih terhadap materi rantai makanan dan bersahabat/komunikatif yang menghasilkan kerjasama antar siswa.
Penggunaaan Topkar pada pembelajaran on line dilakukan dengan menggunakan aplikasi media sosial seperti Google Meet. Masing-masing siswa sebelum pembelajaran membuat topi karakter yang berperan sebagai produsen, konsumen 1, konsumen 2 dan pengurai. Siswa diharuskan dapat membentuk kelompok rantai makanan sesuai dengan ekosistem yang ditentukan oleh guru. Siswa akan memakai Topkar di kepala jika sesuai dengan ekosistem yang ditentukan oleh guru. Dengan demikian peserta harus mampu bekerjasma dengan siswa lainnya yang otomatis akan memunculkan karakter seperti bersahabat /komunikatif yang dibutuhkan untuk bekerjasama membentuk kelompok. Selain itu dapat memancing munculnya karakter yang lain seperti toleransi, kreatif, demokratis, dan rasa ingin tahu. Dengan demikian diharapkan penggunaan media pembelajaran Topkar dapat meningkatkan hasil pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 1 Semarang.
Oleh:
Esther Christina Handinata S.Pd.SD
Guru SD Negeri 1 Semarang, Banjarnegara