PBL, Jadikan Hasil Belajar Siswa Meningkat

Ria Sulistiyono Guru SD Negeri 2 Jatiroto, Wonogiri
Ria Sulistiyono Guru SD Negeri 2 Jatiroto, Wonogiri

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Namun faktanya kegiatan pembelajaran IPA di sekolah kurang mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa yang berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.

Hasil belajar IPA siswa kelas VI SD Negeri 2 Jatiroto sebagian besar masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Hal ini dibuktikan dengan nilai ulangan harian siswa kelas VI pada materi Sistem Tata Surya. Menurut data hasil belajar siswa, hanya terdapat enam siswa atau 27,27% yang telah memenuhi KKM dan sisanya sebanyak 16 atau sebanyak 72,73% belum memenuhi KKM yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, rendahnya hasil belajar IPA ini disebabkan karena: 1) Guru belum menggunakan model pembelajaran yang tepat; 2) Siswa kurang antusias dengan pembelajaran IPA materi Sistem Tata Surya yang diberikan guru; 3) Siswa tidak mau bertanya ketika belum memahami materi yang diberikan; 4) Materi Sistem Tata Surya begitu banyak sehingga membuat siswa kurang tertarik mempelajarinya.

Baca juga:  Media WAG Solusi Pembelajaran Daring PABP di Masa Pandemi

Salah satu alternatif yang ditempuh guru untuk meningkatkan hasil belajar Sistem Tata Surya siswa kelas VI SD Negeri 2 Jatiroto adalah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada siswa dalam proses pembelajaran, yaitu kebebasan untuk mengeksplorasi pengetahuan yang dimilikinya. Seperti yang dikatakan Panen dalam Rusmono (2012: 74), dalam model pembelajaran Problem Based Learning, siswa diharapkan untuk terlibat dalam proses penelitian yang mengharuskannya untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, dan menggunakan data tersebut untuk pemecahan masalah. Sebagaimana pendapat berikut, Problem Based Learning  mencakup (1) kegiatan kelompok, yaitu membaca kasus; menentukan masalah mana yang paling relevan (2) kegiatan perorangan, yaitu siswa melakukan kegiatan membaca berbagai sumber, meneliti, dan penyampaian temuan; dan (3) kegiatan di kelas, yaitu mempresentasikan laporan, dan diskusi antara kelompok di bawah bimbingan guru (Rusmono 2012: 78).

Baca juga:  Pengetahuan Anak Tunagrahita Tentang“Kespro”

Penelitian yang dilaksanakan di SD Negeri 2 Jatiroto dilakukan dengan dua siklus, setiap siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah butir soal tes, lembar pengamatan, lembar catatan lapangan, panduan wawancara, dan lembar dokumentasi. Ketika memberikan materi Sistem Tata Surya dengan model pembelajaran Problem Based Learning, guru menerapkan beberapa langkah, yaitu: 1) Mengorientasi siswa pada masalah; 2) mengorganisasikan siswa untuk belajar; 3) membantu penyelidikan mandiri dan kelompok; 4) mengembangkan dan menyajikan artifak; dan 5) melakukan analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.


Hasil penelitian menunjukkan perolehan rata-rata kelas dan persentase ketuntasan hasil belajar yang selalu meningkat. Rata-rata kelas pada kondisi prasiklus sebesar 57,73 dengan ketuntasan siswa 27,27%, kemudian meningkat lagi pada siklus 1. Rata-rata kelas pada siklus 1 sebesar 76,82 dengan ketuntasan siswa 68,18%. Peningkatan rata-rata kelas dan persentase ketuntasan hasil belajar berlanjut ke siklus 2. Rata-rata kelas pada siklus 2 mencapai 86,82 dengan ketuntasan siswa 90,91%. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar dan hasil belajar Sistem Tata Surya pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Jatiroto, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2017/2018.

Baca juga:  Google Meet Tingkatkan Efektifitas Belajar

Ria Sulistiyono

Guru SD Negeri 2 Jatiroto, Wonogiri