Belajar IPA pada sekolah menengah pertama (SMP) bagi peserta didik sering menjadi mata pelajaran yang sangat tidak diminati.banyak data berbagai sekolah hanya sedikit peserta didik yang megerti ,apalagi menguasai mata pelajaran IPA ,padahal mata pelajaran ini sangat erat buhungannya dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan perkembangan teknologi diera zaman milenium sekarang ini. Perkembangan teknologi tidak lepas dari perkembangan pelajaran IPA , tidak mungkin terjadi bila tidak disertai dengan peningkatan mutu pendidikan IPA sedangkan selama ini . Peserta didik di SMP Negeri I Penawangan khususnya kelas 7, beranggapan IPA merupakan pelajaran yang sangat sulit penuh dengan menghitung rumus, dan mengahfal nama-nama latin/ilmiah karena peserta didik kelas 7 merasa mata pelajaran IPA yang dia pelajari . Berbeda sedikit dengan mata pelajaran IPA disekolah sebelumya .terbukti dari hasil ketuntasan belajar nilai rata –rata mata pelajaran IPA masih rendah dari semua kelas kurang 35 % siswa mengalami ketuntasan belajar IPA .
Sejumlah peserta didik tidak mempunyai dorongan belajar untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan guru dengan upaya membangkitkan motivasi belajar peserta didik serta mengurangi kebosanan peserta didik di kelas. misal dengan membimbing peserta didik untuk terlibat langsung dalam kegiatan belajar. saat melibatkan peserta didik langsung serta guru yang berperanan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep pembelajaran yang efektif pada mata pelajaran IPA. Untuk memenuhi tujuan tersebut guru perlu merubah gaya serta pola mengajar dihadapan peserta didik ,yang semula kelas menjadi sunyi senyap seolah mati ,saat guru saat menyampaikan Kopetensi dasar 3.1 materi tentang organisai kehidupan dalam pelajaran IPA menyajikan masalah peserta didik perlu memahami dan mengerti beberapa nama ilmiah /latin sulit guru harus mempunyai pendekatan yang tepat dalam proses kegiatan belajar berlangsung salah satunya dengan menerapkan model pembelajran berbasis proyek (projek based learning ) model pembelajaran based learning adalah sebuah model pembelajaran inovatif yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman dalam beraktivitas secara nyata.
Projek based learning (PBL) dalam model ini terdapat tahapan –tahapan dalam pelaksanaanya salah satunya adalah diskusi kelompok dimana pesta didik baru beraktivitas dalam kelompok .menurut Nur dan wulandari (215:155;5 )pembelajaran berbasis proyek memerlukan tahapan –tahapan yang lebih rinci perencaanan pembelajaran berbasis proyek mengaitkan materi yang pelajari dengan situasi yang sebenarnya peranan guru dalam PBL menyiapkan perangkat pembelajaran semisal lembar kerja siswa sebagai acuan peserta didik melakukan pratikum di lapangan.
Model pembelajaran projek based learning ( PBL) merupakan salah satu alternative untuk membantu peserta didik menyelasaikan soal IPA yang berkaitan hal yang nyata .pada sel hewan dan sel tumbuhan.yang terkandung berada di dalan sel dan fungsinya .sebelum pelaksaaan kegiatan pembelajaran guru menyiapkan membagi 5 kelompok belajar terdiri dari 5-6 siswa yang hetrogen terdri dari laki –laki dan perempuan .masing- masing kelompok diberi lembar kerja (LK) sebagai panduan untuk mencacat data dari hasil pengamatan dan mempratekan langsung.
Selanjutnya siswa ajak mengeluarkan bahan /alat pratikum sederhana dari bahan stelefom , lem,spidol, dan carther,pewarna/ cat air,kuas yang sehari sebelumnya persiapan disampaikan guru ,dalam kegiatan ini peserta didik melakukan pratikum langsung untuk membuat miniature sel tiruan dari baham stelefom,seperti langakah kerja dalam kegiatan pratikum siswa membuat sketsa pada stelefom ,dan dilanjutkan pemotongan dan pewarnaan bagian stelofom untuk membuat bagian- bagian dari sel dan membuat keterangan bagian dari sel yang telah diwarnai dan ditempel . Untuk membuat laporan berupa hasil produk miniature dari steleform yang sudah dibaut dari tiap –tiap kelompok lengkap dengan keterangan dari bagian sel yang dia buatnya . bagi kelompok yang telah selesai mempresentasikan hasil kegiatan diskusi pratik membuat miniature maju ke dapan kelas untuk menjukan bagian – bagian sel yang telah dibuatnya .dalam kegiatan ini membutuhkan waktu 2 kali pertemuan pelajaran IPA .
Dalam kegiatan ini mampu membawa peserta didik dalam suasana senang dan kominikatif ,kreatif kerja sama antarkelompok sangat kompak siswa mampu mengeksploraikan semua ide –ide. Membuat peserta didik tidak bosan ,lebih mudah mengingat materi yang disampaikan guru serta dari hasil evaluasi ( penialai dari kompetensi ini cukup baik dan memuaskan.
Retnaningsih S.Pd
Guru SMP N I Penawangan
Grobogan