PBL Meningkatkan Hasil Belajar Seni Budaya

Dunia Pendidikan harus menghasilkan manusia-manusia yang mampu menghadapi tantangan di Abad ke-21. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 pasal 3 Tahun 2003 tentang pendidikan nasional memiliki kemampuan pembangunan dan peran pembentuk karakter serta peradaban bangsa serta bermartabat yang dilatar belakangi kehidupan kearifan nasional ditujukan untuk mengembangkan potensi siswa.  Penelitian ini dilakukan pada masa pandemi covid-19 dan dimulainya kegiatan tatap muka terbatas disekolah,  adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam pembelajaran seni budaya siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Karanggede.

Subyek Penelitian pembelajaran seni budaya pada penelitian di lakukan kepada siswa kelas VIIA di SMP Negeri 1 Karanggede, dengan dilakukan tindakan pra siklus, siklus I dan dilanjutkan siklus II.

Metode yang digunakan oleh penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (Classroom action Research). Pengumpulan data untuk hasil belajar melalui test tertulis pada tindakan prasiklus, sedangkan pada tindakan siklus I dan siklus II selain kegiatan test tertulis juga melalui kegiatan keterampilan.  Pengumpulan data untuk pengamatan siswa yang berhubungan dengan  hasil belajar dilakukan observasi dua cara yaitu kegiatan siswa dalam pembelajaran secara daring(50%)  dan tatap muka (50%), media website sekolah digunakan untuk pembelajaran secara daring, sedangkan kegiatan tatap muka melalui proses pembelajaran dikelas.

Baca juga:  Peran Orangtua pada Pendidikan SD Kelas 1

Hasil uji hipotesis diperoleh dari siswa kelas VIIA  SMP Negeri 1 Karanggede mata pelajaran seni budaya dalam materi ragam bahan alam. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan untuk nilai pengetahuan dari pra siklus ke siklus I dan dilanjutkan siklus II, terdapat peningkatan sebagai berikut untuk nilai tertinggi dari 84  meningkat menjadi 92 pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 98 pada siklus II. Nilai terendah dari 20 naik menjadi 60 pada siklus I, dan naik lagi menjadi 74 pada siklus II. Nilai rata-rata dari 64,22 pada pra siklus naik menjadi 74,88 pada siklus I, dan naik lagi menjadi 82.5 pada siklus II. Siswa tuntas belajar dari 11   naik menjadi 22 siswa  siklus I, dan 32 siklus II.  Siswa belum tuntas dari 21 siswa  turun menjadi 10 siswa pada siklus I, dan 0 pada siklus II. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan untuk nilai keterampilan  dari pra siklus ke siklus I dan dilanjutkan siklus II, terdapat peningkatan sebagai berikut: untuk nilai tertinggi dari 83 meningkat menjadi 87 pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 92 pada siklus II. Nilai terendah dari 63 naik menjadi 64 pada siklus I, dan naik lagi menjadi 71 pada siklus II.  Nilai rata-rata dari 71,56 pada prasiklus naik menjadi 74 pada siklus I, dan naik lagi menjadi 85 pada siklus II.  Siswa tuntas dari 13   naik menjadi 22 siswa  siklus I, dan 32 siklus II, Siswa belum tuntas dari 19 siswa  turun menjadi 8 siswa pada siklus I, dan 0 pada siklus II.


Baca juga:  Kenali Bakatmu, Raih Cita-Citamu

Berdasarkan deskripsi  dan  hasil temuan yang dipaparkan di atas, disimpulkan  prinsip penelitian tindakan kelas dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang hasil siswa dalam pembelajaran seni budaya (ragam hias bahan alam).  Penerapan  model pembelajaran problem based learning pada penelitian ini  dapat meningkatkan hasil belajar siswa dimasa pandemi, memecahkan masalah dengan beberapa tahap metode ilmiah, pemusatan kegiatan pembelajaran pada siswa sehingga hasil belajar siswa mengalami perubahan dari siklus I dan siklus II.

 

Oleh: Dewi Murniningsih, S.Sn

SMP Negeri 1 Karanggede