JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Paguyuban Pedagang Pasar Bitingan Kudus, bagi-bagi sayur dan lauk ke rumah-rumah warga Desa Ploso, Kecamatan Jati, Jumat (30/7) pagi. Aksi sosial itu sebagai bentuk keprihatinan pengusaha tempe dan tahu, atas kenaikan harga sayur mayur dan lauk di tengah penerapan PPKM Level 4.
Diketahui, aksi membagikan sayur dan lauk itu, dimulai Jumat pagi sekitar pukul 06.00 WIB secara door to door. Paket yang berisi labu siam, daun bawang, kol, buncis, kentang, cabai, sawi, toge, wortel, terong, tahu dan tempe itu, diberikan langsung kepada warga yang tedampak PPKM Level 4 di Kudus.
“Sayur dan lauk ini bisa langsung dimasak warga untuk sarapan pagi,’’ kata Kepala Desa Ploso, Masud, Jumat.
Masud menjelaskan, donatur bakti sosial kali ini, swadaya pedagang sayur Pasar Bitingan Kudus. Sedangkan untuk tahu dan tempe, bersumber dari sejumlah pengusaha tahu dan tempe asal Desa Ploso. Adapun total paket yang diberikan warga terdampak, yakni sebanyak 50 paket.
Menurutnya, aksi membagikan sayur dan lauk ini harus dilakukan, sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat. Sebab sejak adanya penerapan PPKM, tidak banyak yang dapat dilakukan warga karena aturannya yang begitu ketat. Khususnya masyarakat yang berprofesi pedagang.
‘’Adanya PPKM, pendapatan warga menjadi menurun,’’ imbuhnya.
Diakui, saat ini belum bisa memberikan banyak paket sayur tersebut. Kendati demikian, pihaknya berharap bantuan sosial ini bisa bermanfaat dan sedikit meringankan beban masyarakat yang terdampak PPKM Level 4 Jawa dan Bali.
‘’Setidaknya bisa menghemat pengeluaran belanja untuk hari ini,’’ ujarnya.
Terpisah, penerima paket sayur dan lauk, Edi Lukito menuturkan, sejak ada kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat itu, penghasilan dari berjualan bubur di depan Pasar Bitingan Kudus menyusut. Sebab aturan yang diberikan pemerintah membuat lapaknya sepi pembeli.
‘’Sebelumnya satu panci habis. Kalau sekarang menghabiskan setengah panci saja susah,’’ akunya. (han/gus)