Peer Group Tingkatkan Konsep Diri yang Positif

Nursiyatun,S.Pd SMK Negeri 1 Jenar
Nursiyatun,S.Pd SMK Negeri 1 Jenar

JATENGPOS.CO.ID, – Di kalangan peserta didik banyak terjadi permasalahan yang timbul, terkadang permasalahan antara peserta didik yang satu dengan yang lain adanya kesamaan, misal; membolos, tidak masuk sekolah tanpa keterangan, terlambat, sehingga dalam pemecahan nya kita dapat menggunakan konseling peer group.

       Karena Peer group adalah kelompok teman sebaya yang sukses di mana ia dapat berinteraksi (Santoso, 1999: 85). Dalam kelompok teman sebaya, peserta didik merasakan adanya kesamaan satu dengan yang lainnya seperti di bidang usia, kebutuhan, dan tujuan yang dapat memperkuat kelompok itu. Di dalam peer group tidak dipentingkan adanya struktur organisasi, namun di antara anggota kelompok merasakan adanya tanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan kelompoknya. Maka di sekolah, atau di lingkungan tempat tinggal kita, biasanya ada kelompok pertemanan dan mereka terdiri atas beberapa orang yang merasa punya ikatan kuat dan mereka kelihatan selalu bersama-sama dalam melakukan aktivitas. Clara Pudjijogyanti ( 1995 : 2 ) berpendapat bahwa konsep diri merupakan “salah satu faktor yang menentukan apakah seseorang akan berperilaku negatif atau positif. Perilaku negatif merupakan cerminan adanya ketidakmampuan peserta didik dalam memandang kualitas kemampuan yang ia miliki dan hal itu merupakan perwujudan dari kegagalan seseorang dalam pencapaian harga dirinya.  Apabila seorang peserta didik gagal dalam pencapaian harga diri, maka ia akan merasa kecewa terhadap keadaan dirinya dan lingkungannya. la akan menganggap dirinya tidak mempunyai kemampuan apa-apa dan memandang dirinya dengan sikap negatif, sebaliknya apabila seorang peserta didik berhasil dalam mencapai harga dirinya, maka ia akan menganggap dirinya mampu dan merasa puas  dengan dirinya maupun terhadap lingkungannya. Hal ini akan membuat ia bersikap positif terhadap dirinya. Konsep diri yang positif bukanlah kebanggaan yang besar tentang diri tetapi lebih berupa penerimaan diri. Sedangkan orang yang mempunyai konsep diri positif akan dapat memahami dan menerima sejumlah fakta yang sangat beragam tentang dirinya. Konsep diri positif cukup luas untuk menampung seluruh pengalaman seseorang, sehingga penilaian tentang dirinya secara apa adanya. Hal ini bukan berarti bahwa ia menilai dirinya rendah, akan tetapi ia tidak pernah merasa kecewa terhadap diri sendiri.

Baca juga:  Pembelajaran Tematik Tingkatkan Hasil Belajar Siswa

Konsep diri akan terbentuk tidak hanya dari lingkungan keluarga saja, tetapi peserta didik akan mengembangkan konsep dirinya melalui pergaulan yang lebih luas dengan teman-teman dan orang lain dalam lingkungan yang lebih luas, sehingga peserta didik akan mengalami proses belajar dalam memahami dan mengembangkan konsep dirinya.

Dengan penggunaan konseling peer group akan lebih mudah dalam meningkatkan potensi diri yang positif pada  peserta didik yang mengalami permasalahan yang sama dengan cara mengelompokkan masalah peserta didik yang mempunyai kesamaan masalah, sehingga dengan mudah  kita dalam membimbingnya dan mengarahkannya. Namun dalam penggunaan konseling peer group  kita harus lebih jeli dalam pengelompokan masalahnya, dan pastinya sebelum kita melakukan konseling peer group kita sudah mempunyai data peserta didik yang mempunyai kesamaan masalah. Meskipun dengan konseling peer group mampu meningkatkan potensi peserta didik yang positif semua itu tidak terlepas dari arahan, bimbingan dari pendidik dan orang tua.

iklan
Baca juga:  Air Prabu Sulap P3SK, Mungkinkah ?
Nursiyatun,S.Pd
SMK Negeri 1 Jenar
iklan