JATENGPOS.CO.ID, – Semua pasti setuju dengan pernyataan tersebut, bagaimana tidak? Seorang pejabat tentulah seorang pemimpin, memimpin siapa saja yang secara organisasi berada di bawah garis kepemimpinannya. Disadari atau tidak bahwa pada saat para pejabat itu masih duduk di bangku sekolah dasar, mereka telah mendapat pelajaran kepemimpinan.
Pada kurikulum pembelajaran memang tidak ada jam khusus untuk mata pelajaran Kepemimpinan. Namun perlu kita ketahui bahwa karakter seorang pemimpin dibangun melalui pembiasaan di sekolah. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Penumbuhan Budi Pekerti No 23 Tahun 2015, Pembiasaan adalah serangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa, guru, dan tenaga kependidikan yang bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan yang baik dan membentuk generasi berkarakter positif. Pembentukan Karakter dan Penumbuhan Budi Pekerti dapat dilatih antara lain melalui upacara bendera. Juga menurut Hamid Muhammad yang pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, mengatakan bahwa ada 3 poin penting dalam upacara bendera, di antaranya: 1. Latihan kepemimpinan , dengan menjadi seorang pemimpin yang memimpin kelompoknya, 2. Salah satu kesempatan bagi kepala sekolah untuk berbicara langsung pada seluruh siswa, dan 3. Menumbuhkan rasa kerjasama antar siswa, dengan bergantian menjadi petugas upacara pengibaran bendera. Selain ketiga hal tersebut diatas masih banyak hal lain yang tidak kalah penting yang terbangun melalui upacara bendera. Pada saat dilaksanakan upacara bendera secara rutin yaitu setiap hari Senin, baik sebagai peserta upacara maupun yang kebetulan akan menjadi petugas upacara, akan mengawali dengan bangun lebih awal dari biasanya. Apalagi bagi yang di sekolahnya menerapkan tutup gerbang bagi yang terlambat, tidak diperkenankan mengikuti upacara. Khusus pada hari Senin juga, siswa pasti berpakaian lengkap dan lebih rapi sesuai dengan peraturan sekolah. Setiap sekolah mempunyai tata – tertib dan aturan sendiri- sendiri, yang harus ditaati oleh semua warga sekolah, dari mulai sepatu hitam polos tanpa warna kombinasi lain, baju ,topi serta berbagai macam atribut yang menempel di baju. Suatu kebanggaan akan terlihat sekali manakala para siswa sudah berpakaian upacara lengkap.Selama mengikuti upacara bendera semua peserta tanpa kecuali harus tertib dalam baris – berbarisnya, sudah diatur dalam peraturan baris – berbaris, bagaimana cara mengambil sikap sempurna, bagaimana sikap menghormat, baik kepada pemimpin upacara, kepada Pembina upacara, maupun penghormatan pada saat pengibaran Sang Merah Putih. Nah…ada satu hal lagi yang sangat mendukung lancarnya prosesi upacara bendera, yaitu peserta upacara harus bisa menjaga diri untuk tidak berbicara dengan teman peserta upacara selama berlangsung upacara bendera, keteguhan dan kedisiplinan untuk tidak berbicara sendiri akan teruji pada saat Pembina Upacara sedang menyampaikan amanatnya.
Amanat Pembina Upacara sangat penting sekali untuk diperhatikan peserta upacara, karena biasanya didalamnya terdapat pengumuman – pengumuman penting yang harus segera diketahui oleh semua warga sekolah, juga Pembina Upacara berkesempatan: 1. Memberi motivasi kepada siswa untuk selalu berusaha melakukan peningkatan diri dalam segala hal, 2. Mengajak warga sekolah untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah, 3. Mengapresiasi siswa yang berhasil meraih prestasi, dengan harapan prestasi itu bisa menjadi motivasi bagi siswa yang lain. Namun dari pengalaman di lapangan sering juga hal- hal yang tidak diharapkan terjadi, seperti pingsan sewaktu menjadi petugas upacara, terjadi kesalahan-kesalahan teknik pada saat prosesi pengibaran bendera, semisal bendera yang terbalik, pengait tali terlepas, serta masih banyak kejadian yang tidak terduga. Tentu saja upacara menjadi kurang hidmat manakala terjadi apa yang tersebut diatas. Oleh sebab itu para petugas upacara sudah dibekali tentang bagaimana cara menghindari atau mengatasi masalah yang tidak diharapkan terjadi tiba- tiba.
Sikap kepemimpinan yang tangguh, disiplin serta jiwa nasionalisme terbangun pada saat upacara bendera dan itu dimulai sejak sekolah dasar. Kelak jika mereka dewasa dan menjadi seorang pejabat, tentulah pejabat yang memiliki karakter hebat, dapat mengatasi masalah dengan tepat dan cepat serta diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat serta amanah menjalankan semua tugasnya.
Siti Latifah, S. Pd
Guru PJOK SD Negeri 6 Wonosobo