JATENGPOS.CO.ID, BATANG– Akibat adanya pandemi Covid-19, realisasi pendapatan Pemkab Batang tahun 2020 mengalami penurunan di banding tahun 2019. Ini menjadi sorotan DPRD Kabupaten Batang, yang disampaikan dalam pandangan umum Fraksi Partai Hanura dan Nasdem. Diketahui realisasi pendapatan Pemkab Batang di tahun 2020 sebesar Rp 1,73 Triliun. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar Rp 36,8 M atau 2,08 persen dari tahun 2019 yang mencapai 1,76 Triliun.
Menanggapi hal itu, Bupati Batang, H Wihaji mengatakan, penurunan realisasi pendapatan itu merupakan akibat dari pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum juga reda. Hal ini dapat dilihat dari penurunan dana transfer sebesar Rp 49,6 M. Sedangkan pendapatan lain-lain yang sah mengalami peningkatan sebesar Rp 1,1 M,” kata Bupati. Sedangkan pendapatan asli daerah (PAD), mengalami peningkatan sebesar Rp 11,5 M.
Bupati Wihaji juga menanggapi pernyataan dari fraksi Partai Hanura dan Nasdem yang menyoroti mengenai anggaran belanja dan transfer APBD Tahun 2020 yang tidak terserap sebesar Rp 179,6 M atau 9,75%. Bahkan anggaran yang tidak terserap ini nilainya lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 145 M atau 7,67%.
Dua anggaran yang tidak terserap di antaranya adalah belanja hibah sebesar Rp12,6 M dan bantuan sosial sebesar Rp 1,8 M. “Belanja hibah dan bantuan sosial yang tidak tidak terserap dikarenakan dari penerima bantuan tidak mengajukan permohonan pencairan atau mengajukan permohonan tapi tidak memenuhi persyaratan pencairan,” ujar Wihaji. Belanja lain yang tidak terserap antara lain sertifikasi guru, Silpa DAK tahun-tahun sebelumnya dan efisiensi dari berbagai OPD. Sedangkan APBD yang terserap sebesar Rp 1,66 Triliun atau 90,25 persen.(edo/didik)