Dalam pembelajaran matematika secara daring, pengajar dituntut untuk lebih berkreativitas dalam menyampaikan materi pelajaran agar dapat menarik minat siswa, sehingga siswa lebih aktif dan cepat dalam memahami apa yang sudah tercamtum dalam tujuan pembelajaran. Menurut Nurhasanah (2010: 1) matematika merupakan ilmu dengan objek kajian yang bersifat abstrak. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ‘abstrak’ diartikan sebagai sesuatu yang tak berwujud atau hanya gambaran pikiran. Makna dari penjelasan tersebut adalah sesuatu yang abstrak,tidak berwujud dalam bentuk konkret atau nyata,hanya dapat dibayangkan dalam pikiran saja.
Contoh sederhana yang mengilustrasikan keabstrakan objek kajian matematika salah satunya dapat ditemukan pada konsep trigonometri. Hal ini sangat kontras dengan alam pikiran kebanyakan siswa yang terbiasa berpikir tentang objek-objek yang konkret. Oleh karena itu, konsep-konsep matematika yang bersifat abstrak tidak dapat sekadar ditransfer begitu saja dalam bentuk kumpulan informasi kepada siswa. Pengajar harus memberikan pembelajaran yang dapat memberikan visualisai sebagai jembatan sehingga siswa dapat dengan mudah memahami konsep trigonometri.
Sebagai penunjang dalam melaksanakan pembelajaran daring ini, penulis memilih menggunakan aplikasi Google Meet, Microsoft OneNote dan dipadukan dengan Pen Tablet. Pemilihan aplikasi Google Meet dikarenakan guru dapat menjelaskan langsung pada siswa serta aplikasi ini cukup familiar dan mudah diinstal oleh siswa. Dalam memulai pembelajaran pengajar masuk ke Gmail dan pilih Google Meet kemudian buatlah rapat baru, setelah itu klik tulisan rapat instan, dan otomatis room akan terbentuk dan disini pengajar sebagai hostnya. Kemudian klik tulisan gabung sekarang, akan muncul tulisan salin info akses, link ini yang bisa dibagikan kepada para siswa agar mereka bisa masuk ke dalam room yang telah dibuat tadi.
Sebelum pengajar membuat room untuk mengajar, pengajar dapat mempersiapkan materi atau konsep trigonometri ( sinus, cosinus dan tangen ) dalam Microsoft OneNote. Selain dapat untuk mengetik Microsoft OneNote juga dapat import gambar konsep trigonometri yang akan dijelaskan kepada siswa serta pada Microsoft OneNote dibantu menggunakan Pen Tablet yang dikenal sebagai tablet grafis, graphic pad, atau drawing tablet, sebuah perangkat keras (hardware), pengajar dapat memakainya untuk menggambar dengan tangan dan memasukkan gambar atau sketsa langsung ke komputer, layaknya menggambar di atas kertas menggunakan pensil atau menulis dipapan tulis seperti pembelajaran tatap muka.
Dalam proses pembelajaran setelah siswa sudah berada di dalam room, pengajar dapat memilih presentasi dan pilih Microsoft OneNote, dengan catatan jendela file Microsoft OneNote sebelumnya sudah terbuka terlebih dahulu, dengan menggunakan Google Meet dibantu dengan Microsoft OneNote serta Pen Tablet, pengajar lebih mudah menjelaskan konsep Trigonometri serta siswa lebih cepat memahami dikarenakan disertai gambar serta penjelasan dari pengajar. Selain itu pengajar juga dapat berupa tulisan secara cepat dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa penggunaan Google Meet dan Microsoft OneNote serta Pen Tablet dapat digunakan sebagai solusi yang tepat pembelajaran dari rumah dalam masa pandemi ini.
Supratono, S.Pd
Guru Matematika
SMA Negeri 1 Pulokulon
Kec. Pulokulon Kab. Grobogan