Pendidikan di sekolah mampu membantu menyiapkan siswa untuk menghadapi masa depan dan lebih menantang. Dari dulu sampai sekarang, usaha untuk menginovasi kualitas pendidikan terus ditingkatkan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kulialitas pendidikan adalah dengan memanfatkan teknologi komputer dalam pendidikan dan pembelajara di sekolah. Penggunaan komputer dalam pendidikan dan pembelajaran di sekolah, haruslah waspada terhadap damak negatif akibat penggunaan yang tidak terarah. Penggunaan komputer di sekolah sudah pasti akan mengubah cara pendidikan masa depan dan tingkah laku siswa, guru dan bahkan sistem pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu, pengawalan, pengawasan dan pemanfaatannya harus tetap dilakukan supaya perkembangan teknologi dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk dunia pendidikan dan pengajaran. Secanggih apapun perangkat teknologi komputer tetap saja peran orang tua atau guru dalam pembelajaran masih harus lebih utama dan terdepan, komputer harus diposisikan sebagai alat atau media dalam pembelajaran.
Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang baru ditetapkan dalam Kurikulum Merdeka saat ini di butuhkan sarana komputer yang memadai dan berkualitas. Salah satu komponen penting dalam pembelajaran yaitu sarana pendidikan yang memadai. Hal ini akan berakibat pada pemahaman siswa yang pada akhirnya berpengaruh pada peningkatan mutu pendidikan. Seiring dengan berkembangnya temuan-temuan kreatif di dunia teknologi, yang bermula hanya untuk membantu memecahkan hitungan rumit kini bisa dipakai untuk olahkata, olahdata, olahgambar, dan pangkalan data. Kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dan hiburan bagi anak-anak baik di sekolah maupun diluar sekolah. Apalagi dengan munculnya teknologi multimedia yang semakin canggih seperti mampu menyajikan tulisan,suara, gambar, animasi, dan video secara sekaligus maupun bergantian. Anak-anak makin akrab dengan dunia perangkat canggih yang pada awal tahun ’90-an’ masih menjadi barang langka. Seiring berkembangnya zaman, saat ini semakin banyak anak dapat mengoperasikan komputer. Kemajuan teknologi komputer membuat aktivitas menjadi serba cepat serta menjadikan dunia semakin sempit. Beragam informasi dapat diperoleh dari kemajuan teknologi dengan cepat dan akurat.
Dengan adanya teknologi informasi komputer telah merubah tatanan dan peran pendidikan. Dulu guru merupakan sumber informasi yang utama bagi siswa. Dengan adanya komputer melalui jaringan internet membuat guru bukanlah satu-satunya sumber informasi, tetapi infomasi dapat diakses melalui komputer lewat jaringan internet. Proses belajar dengan metode ceramah yang membosankan, tetapi dengan hadirnya teknologi komputer pembelajaran dapat dilakukan secara individual dan menyenangkan. Akan tetapi bersamaan dengan hal tersebut, pemakaian komputer juga menyimpan dampak positif maupun dampak negatif. Dengan adanya komputer di meja belajar, dapat menjadikan minat belajar anak menurun jika anak ini tidak ada kontrol atau dibiarkan saja .Sebaliknya komputer dapat memberikan rangsangan positif dalam meningkatkan motivasi belajar anak, tentunya ini dituntut peran guru atau orang tua dalam mengawasi anak dalam menggunakan komputer. Tetapi tidak hanya pengawasan dari guru atau orang tua saja yang dapat menjadikan anak memiliki motivasi belajar yang tinggi, dibutuhkan juga pengembanagan program-program komputer yang khusus untuk dapat digunakan dalam pembelajaran.
Penggunaan komputer dalam pendidikan dan pembelajaran sah-sah saja. Komputer juga dapat dijadikan sebagai kertas, pensil, buku, video dan lain sebagainya. Namun komputer dapat juga menjadikan guru seperti robot dan sangat mekanis, serta menjadikan siswa seperti makhluk asing yang kurang memiliki ketrampilan. Ada beberapa faktor yang menjadikan seseorang menjadi manusia mekanis karena teknologi komputer dalam dunia pendidikan dan pembelajaran; Komputer cenderung mengisolasi. Pembelajaran melalui perantara mesin seperti halnya (komputer,video, TV, disket dan sebagainya) dapat memudahkan pengetahuan kognitif peserta didik.Tetapi pembelajaran melalui mesin ternyata telah mengisolasi peserta didik atau pendidik secara sosial, karena seseorang hanya berinteraksi dengan komputer yang secara jelas komputer tidak memiliki perasaan. Kebanyakan berinteraksi atau menggunakan perantra mesin menyebabkan menurunnya rasa sosialisasi yang dimiliki seseorang.
Oleh :
Sunarno, S.Pd.SD
SDN Wonoenggal, Grabag, Purworejo