JATENGPOS.CO.ID. SALATIGA- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Salatiga sudah mengusulkan pembangunan sub terminal di kawasan Bendosari, kawasan Salib Putih sebagai pengganti sub terminal lama di Pasar Rejosari (Pasar Sapi, red). Pasalnya, sub terminal lama masuk area revitalisasi Pasar Rejosari.
Namun hingga kini, rencana tersebut belum juga terealisasi karena terkendala ijin surat pelepasan tanah yang belum juga disetujui oleh PT Rumekso Mekaring Sabdo selaku pengelola kawasan Salib Putih.
Kepala Dishub Kota Salatiga Ady Suprapto mengatakan, pihaknya sudah mengajukan surat untuk menggunakan sebagian lahan di perempatan Kumpulrejo yang merupakan kawasan Salib putih untuk digunakan sebagai sub terminal. Namun hingga kini belum ada surat balasan atau tindaklanjutnya.
âKami sudah beberapa kali mengadakan rapat namun tidak juga membuahkan hasil,â sesal Ady saat dikonfirmasi Jateng Pos, Rabu (24/1) kemarin.
Dikatakan Ady, bila surat ijin pelepasan tanah itu disetujui, maka Dishub akan mengajukan anggaran untuk pembangunan karena detail enginering design (DED) sudah ada. âSusuai dengan DED, anggaran yang kita butuhkan untuk membangun sub terminal itu sekitar  Rp 8 miliar,â imbuhnya.
Dikatakan dia, dipilihnya lokasi dekat perempatan Salib Putih ini, sudah melalui survei dan kajian. Dari hasil kajian tersebut lokasi yang dinilai paling cocok adalah di perempatan (pojok timur-selatan, red) Salib Putih di Dukuh Bendosari, Kelurahan Kumpulrejo.
âSelain arealnya luas, tanah itu juga milik negara sehingga tidak perlu pembebasan lahan. Letaknya juga sangat strategis karena di pinggir jalan lingkar selatan ( JLS) yang merupakan jalur ke Kopeng dan Magelang,â jelasnya.
Di tahun 2017 lalu pihak Dishub sudah membuat detail enginering design (DED), kemudian mengajukan anggaran ke APBD dan menyerahkan ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU).
Dikatakan Adhy, pembangunan sub terminal itu memiliki arti yang sangat strategis bagi dunia bisnis dan transportasi. Karena dengana adanya sub terminal tersebut, mendukung sarana transportasi baik dari dan ke Salatiga.
Diakui dia, selama ini angkutan desa (Angkudes) jurusan Salatiga-Kopeng-Magelang, memanfaatkan sub terminal Pasar Rejosari dan saat ini kondisinya sudah tidak memungkinkan karena (pasar) dibongkar dan jalan sempit. Angkudes lebih banyak ngetem atau cari penumpang di pinggir jalan, sehingga menggangu kelancaran arus lalu lintas.
Dengan adanya sub terminal tersebut, lanjut Adhy, semua angkudes bisa dilokalisir di tempat tersebut, selain itu juga bisa menghidupkan roda perekonomian di kawasan Bendosari yang selama ini belum tergarap maksimal. (deb/muz)