Penetapan kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan pendidikan saat situasi pandemi,kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan bersama-sama di sekolah berubah menjadi daring (belajar dari rumah) tentu saja menimbulkan rasa jenuh. Sayangnya, kondisi semacam ini belum bisa dipastikan kapan akan berakhir.Perubahan situasi belajar ini membuat sebagian siswa merasa kesulitan atau terkendala dengan materi yang diberikan oleh guru melalui media daring karena sinyal , quota. Bahkan bebarapa orang tua yang turut mengeluhkan kondisi ini karena merasa kewalahan dalam membimbing putra-putrinya di rumah.
Siswa sekarang ini kurang semangat dalam belajar. Mereka merasa kurang memiliki tantangan dalam mata ajar ekonomi. Karena itu, mendorong guru untuk aktif dan efetif menerapkan Poblem based learning (pembelajaran berbasis masalah) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.
Tujuan PBL Departemen Pendidikan Nasional (2003) pembelajaran berbasis masalah membuat siswa menjadi pembelajaran yang mandiri, artinya ketika siswa belajar, maka siswa dapat memilih strategi belajar yang sesuai, terampil menggunakan strategi tersebut untuk belajar dan mampu menggontrol proses belajarnya, serta termotivasi untuk menyelesaikan belajarnya itu. Tujuan utamanya untuk menggali daya kreativitas siswa dalam berpikir dan memotivasi siswa untuk terus belajar. Muslimin Ibrahim (2000:7) Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa, akan tetapi pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir pemecahan masalah, dan ketrampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman yang nyata atau simulasi dan menjadi pembelajaran yang mandiri.
Proses belajar ekonomi dengan PBL pada materi pokok pendapatan nasional di SMA N 1 Pulokulon ditahun pelajaran 2021/2022, dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa karena ada sebuah masalah yang harus diselesaikan siswa. Masalah di gunakan untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa, kemampuan analisis, juga inisiatif. Setiap anggota kelompok akan menyampaikan informasi yang sudah dimiliki perihal masalah yang ada. Kemudian akan terjadi diskusi yang membahas informasi faktual yang dimiliki setiap siswa, disinilah peran guru membantu siswa untuk mengorganisasikan tugas belajar yang relevan dengan masalah yang disajikan, mendorong siswa melakukan eksperimen, hingga mendapatkan pemecahan masalah, mengarahkan siswa untuk melakukan refleksi dan evaluasi dalam setiap proses yang dijalankan dalam proses penyelidikan.
Kelebihan metode PBL menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa, meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa, mengaplikasikan materi yang selama ini didapat dalam kehidupan nyata, meningkatkan minat belajar siswa untuk belajar terus menerus bahkan diluar sekolah, menunjukkan kepada siswa bahwa mata pelajaran yang dipelajari merupakan sesuatu yang harus dimengerti, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau buku.
Peserta didik akan lebih seru belajar dengan metode PBL, karena metode ini akan memberikan tantangan kepada siswa untuk menyelesaikan masalah yang disajikan guru, siswa termotivasi untuk menyadari adanya masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan akhirnya siswa dapat menyimpulkan jawaban dari masalah sehingga dapat menemukan pengetahuan yang baru dengan cara nya sendiri yang membuat pelajaran ekonomi pada materi pokok pendapatan nasional lebih wow bagi, bagi peserta didik, apalagi diterapkan di saat pandemi saat ini.
Puji Rahayu S.Pd M.Pd
SMAN 1 PULOKULON
