Sekarang ini Indonesia menghadapi wabah Covid-19. Keadaan ini membawa perubahan yang mendesak ke berbagai sektor. Hal tersebut mempengaruhi perubahan dan pembaharuan kebijakan untuk diterapkan tidak terkecuali bidang pendidikan.
Kebijakan terjadi pada bidang pendidikan yakni berubahnya pembelajaran di kelas menjadi pembelajaran daring. Pemerintah menganjurkan untuk tetap di rumah, menjaga jarak dan menghindari kerumunan mengakibatkan perubahan model pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring. Menurut Mustofa dkk, (2019), pembelajaran daring adalah salah satu metode pembelajaran online atau dilakukan melalui jaringan internet. Walaupun pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 dialihkan ke daring, tetapi peran guru tetap menjadi faktor penentu keberhasilan mencapai tujuan pembelajaran.
Menggunakan media ataupun aplikasi yang diterapkan sekolah, guru harus mempunyai kreatifitas agar materi pembelajaran sampai ke siswa. Guru dalam hubungannya dengan pendidikan berperanan besar dan strategis. Dengan pembelajaran yang kreatif tidak akan menimbulkan rasa cemas dan ketakutan pada jiwa siswa sehingga akan tercipta pembelajaran kreatif dan menyenangkan.
Salah satu solusi pembelajaran daring di tengah pandemi Covid-19 di SMKN 1 Sragen tahun pelajaran 2021/2022, khususnya mapel korespondensi di Program Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP) adalah aplikasi Whatshapp. Whatshapp merupakan aplikasi pesan instan untuk smartphone. Selain itu whatshapp bisa mengirim pesan teks, mengirim foto dari galeri, mengirim video, mengirim pesan suara yang bisa didengarkan oleh penerima setiap saat. Dengan penerapan aplikasi whatshapp dalam pembelajaran daring di sekolah, berpengaruh pada keterlibatan guru dengan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran daring.
Metode ini dapat mempermudah proses pembelajaran dimanapun siswa berada, tidak terbatas pada ruang kelas dan buku yang tersedia. Penggunaan aplikasi ini mudah digunakan, murah, mudah diakses dan dikelola guru, efisien serta bisa ditambahkan aplikasi lain dalam mendukung pembelajaran daring seperti aplikasi youtube sebagai bentuk kreativitas guru dalam menambahkan media pembelajaran. Dengan aplikasi ini guru lebih mudah dalam menyapa siswa per kelas dengan membuat group kelas terlebih dahulu, memberikan materi dan tugas, dapat mencantumkan foto maupun video, sehingga tugas lebih tepat sasaran ke siswa, materi yang disampaikan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Kreativitas guru tetap harus diperhatikan yaitu kreativitas persiapan, pelaksanaan, penilaian, pemahaman konsep, dan kreativitas menumbuhkan antusias siswa. Terdapat kendala yang dialami dalam implementasi aplikasi whatshapp yaitu sulitnya memantau siswa karena sulitnya sinyal dari tempat tinggalnya, terbatasnya kuota, kebosanan selama belajar di rumah berdampak rasa malas mengerjakan, mengisi identitas tidak sesuai sehingga menyulitkan guru mengoreksi hasil tugas, siswa mengirimkan tugas melalui pesan pribadi maka akan memenuhi halaman whatsapp.
Ada beberapa hal untuk mengatasinya yaitu bertanya kepada guru yang lancar dalam mengoperasikan alat aplikasi whatshapp apabila terjadi kendala dalam pembelajaran, mengkonfirmasi ulang siswa apabila ada data tidak sesuai dalam pengumpulan tugas, sehingga memudahkan guru mapel korespondensi mengoreksi hasil yang dikumpulkan, berkomunikasi, menyapa siswa melalui whatshapp agar siswa bersemangat dalam pembelajaran daring dan mengingatkan siswa agar mengirimkan tugas melalui whatshapp group.
Menyimak pemaparan di atas baik kiranya bahwa penerapan aplikasi whatshapp dengan berbagai hambatan dan pemecahannya untuk pembelajaran mata pelajaran korespondensi di program keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran SMKN 1 Sragen sudah selayaknya untuk dapat dilanjutkan yang merupakan salah satu solusi dalam pembelajaran daring di tengah pandemi Covid-19.
Drs. Sri Tapa
Guru SMKN 1 Sragen