Pandemi Covid-19 tampaknya belum juga menghilang dari negeri kita tercinta. Keadaan tersebut mau tidak mau berdampak pada sektor pendidikan. Penyelenggaraan sistem pendidikan mengalami transformasi dalam berbagai lini kegiatan, termasuk kegiatan pembelajaran yang seluruhnya terpaksa berlangsung secara online. Prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan para peserta didik, para pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat pada umumnya, dalam rangka pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi.
Penerapan pembelajaran daring ini tentu menuntut kesiapan berbagai pihak, baik dari pihak sekolah, pemangku jabatan, dan pihak peserta didik itu sendiri. Pembelajaran daring dapat dilaksanakan dengan menggunakan model interaktif berbasis internet dan Learning Manajemen System (LSM). Misalnya dengan menggunakan aplikasi WhatsApp, Google, Zoom, dan lain-lain. Namun, pada kenyataan yang terjadi di lapangan siswa sudah jenuh dengan pembelajaran daring. Keaktifan siswa dalam pembelajaran semakin mengalami penurunan, seperti halnya yang terjadi di kelas V SD Negeri 3 Kebutuhduwur. Keaktifan siswa dalam pembelajaran daring hanya mencapai 52%. Keadaan tersebut jika dibiarkan terus menerus akan berdampak pada penurunan kualitas pendidikan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru perlu melakukan inovasi agar pembelajaran daring lebih aktif dan menyenangkan.
Media pembelajaran sangat diperlukan untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Media dapat membantu guru dalam penyampaian materi pelajaran. Seperti yang diungkapkan Asyar (2012 : 8) bahwa media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
Salah satu inovasi yang dilakukan guru kelas V SD Negeri 3 Kebutuhduwur yaitu menggunakan media video animasi dengan aplikasi Zepeto dan Kinemaster. Zepeto disebut sebagai jejaring sosial yang memungkinkan pengguna membuat avatar digital, dan bisa saling menjalin pertemanan (Andina Librianty,2018). Sebelum menggunakan Zepeto, pengguna harus terlebih dahulu melakukan registrasi melalui email atau menghubungkan akun sosialnya seperti Facebook. Zepeto memiliki empat menu utama yakni Play, Discover, Message, dan Profile. Di menu Play, pengguna bisa berfoto sendiri atau bersama teman-teman menggunakan avatar masing-masing di Photobooth. Menu discover sendiri berfungsi untuk berteman atau follow pengguna lain. Guru dapat menggunakan karatakter avatar di aplikasi Zepeto untuk membuat video animasi.
Hasil avatar yang telah dibuat melalui aplikasi Zepeto disatukan menjadi video animasi yang menarik. Aplikasi KineMaster adalah aplikasi pengeditan video berfitur lengkap dan profesional untuk perangkat iOS dan Android. Hal ini mendukung banyak lapisan video, audio, gambar, teks, dan efek dilengkapi dengan macam-macam alat yang memungkinkan guru membuat video berkualitas tinggi. Materi pelajaran didesain semenarik mungkin, dapat menampilkan video, serta gambar-gambar animasi yang berhubungan dengan materi pelajaran agar siswa lebih fokus terhadap apa yang disampaikan oleh pengajar. Proses pembelajaran akan lebih menggembirakan sehingga berpengaruh pada peningkatan minat belajar peserta didik.
Setelah guru menggunakan aplikasi Zepeto dan Kinemaster sebagai media pembelajaran, keaktifan siswa dalam pembelajaran daring semakin meningkat. Pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 3 Kebutuhduwur siswa yang mempunyai keaktifan tinggi mencapai 92%. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Dewi (2016) media membangkitkan keinginan dan minat yang baru, media membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar, dan media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu konkrit sampai kepada yang abstrak.
Oleh: Sumarsi, S.Pd.SD, M.Si
Guru SD Negeri 3 Kebutuhduwur
Kec. Pagedongan Kab. Banjarnegara
