Jatengpos.co.id-Seiring perkembang zaman, perubahan kurikulum yang sering berganti seperti pergantian dari kurikulum 2013 menjadi kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka diimplementasikan dari filosofi Ki Hajar Dewantara yaitu sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman dengan memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan keleluasaan baik guru dan siswa. Penerapan Kurikulum Merdeka ini berisi inovasi-inovasi dan menjawab semua keluhan yang ada, terutama perkembangan teknologi. Saat ini penggunaan teknologi sudah menjadi gaya hidup bagi masyarakat terutama anak-anak. Banyak yang mengeluhkan bahwa sekarang anak mulai umur 3-8 tahun sudah menggunakan handphone yang dimiliki orang tuanya, 18 persen dari saudara, dan 14 persen dari milik pribadi (The Asian Insight, 2014). Senada menurut Suharto (2018) penggunaan gadget usia dari anak-anak dan remaja di Indonesia kategori cukup yaitu, 79,5%. Pendidik harus memiliki kecakapan dalam menentukan media pembelajaran yang tepat, mempertimbangkan minat, kebutuhan, dan tujuan pembelajaran dengan cara menerapkan media pembelajaran yaitu salah satunya dengan media wordwall.
Pembelajaran menggunakan media interaktif yang tepat sesuai zamannya dan kebutuhan siswa yang tepat pada pembelajaran bahasa Indonesia yaitu wordwall. Wordwall yaitu aplikasi berbasis website yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang berisi kuis interaktif, memasangkan pasangan kata, acak kata, anagram dan masih banyak jenis permainan lainnya. Ciri khas aplikasi berbasis website ini yaitu menyenangkan bagi siswa karena pilihan permainannya yang sangat beragam, seperti bermain kuis, mencocokkan atau memasangkan kata, mencari kata, mengacak kata, dan lain sebagainya (Sakinata 2022).
Pembelajaran yang menggunakan Wordwall dapat dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu materi teks fabel. Fabel adalah cerita pendek yang berisi binatang atau tumbuhan yang memiliki nilai kehidupan di dalamnya. Fabel merupakan gambaran kehidupan binatang maupun tumbuhan berperilaku seolah-olah seperti manusia (Lestari,2017). Materi teks fabel tepat digunakan dalam pembelajaran menggunakan Wordwall terutama materi menganalisis unsur intrinsik dalam cerita fabel yang dapat digunakan untuk pemahaman siswa.
Penggunaan media wordwall dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada teks fabel terdapat beberapa langkah-langkah yang ditempuh guru terkait pemanfaatan media wordwall dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 1 Sluke meliputi; (1) Kegiatan pendahuluan, merupakan kegiatan awal dalam membuka pembelajaran Guru memulai pembelajaran diawali dengan melakukan doa, ice breaking untuk membangun semangat siswa, apersepsi atau mengaitkan yang telah diketahui atau pernah dialami oleh siswa dengan yang akan dipelajari dan menyampaikan informasi mengenai tujuan pembelajaran, kompetensi inti, kompetensi dasar dalam pembelajaran; (2)Kegiatan inti, yaitu kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa dengan memberikan materi, mengamati ,mencari materi, dan tanya jawab terkait materi untuk meningkatkan pengetahuan; (3) Kegiatan penutup merupakan kegiatan mengakhiri pembelajaran dengan cara merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan, materi yang belum dipahami oleh siswa, dan melakukan evaluasi sebagai acuan tingkat pemahaman siswa. Evaluasi tersebut dilakukan dengan memanfaatkan media Wordwall. Penggunaan aplikasi mulai dari mengakses kuis siswa harus membuka tautan yang telah diberikan oleh guru, setelah halaman kuis dibuka siswa diarahkan untuk mengisi nama sebagai identitas kemudian mengklik mulai atau start. Kuis dapat dikerjakan oleh peserta didik secara bersamaan sesuai arahan guru. Hasil dari kuis atau edugame dapat mengetahui siswa yang harus lebih diperhatikan atau diberikan pendalaman lebih tinggi. Peserta didik juga merasa terbantu menggunakan Wordwall karena dapat mengingat materi yang telah disampaikan melalui soal-soal yang diberikan. Adanya peringkat yang ditayangkan pada akhir kuis juga membuat siswa senang dan semangat belajar untuk mendapatkan nilai yang terbaik.
Dwi Hidayatur Rohmah, S.Pd.
Mahasiswa Magister PBSI Universitas PGRI Semarang