JATENGPOS.CO.ID, – Untuk Meningkatkan dan memperkuat perekonomian bangsa, serta sebagai salah satu upaya mengurangi angka pengangguran di Indonesia, Pemerintah secara terus menerus mendukung dan mengembangkan pendidikan kewirausahaan di semua lapisan masyarakat. Mulai dari tingkat pendidikan paling dasar hingga masyarakat luas. Program pengembangan dan pembelajaran menjadi wirausaha dikembangkan oleh pemerintahmelaluiberbagai upaya, diantaranya melalui pelatihan-pelatihan berwirausaha, pemberian bantuan modal usaha serta pendampingan dalam pengelolaan maupun managemen usaha. Melalui dinas terkait, pemerintahjuga membantu penyaluran produk-produk kreatif dari masyarakat dari para wirausaha dengan harapan dunia usaha atau perekonomian Indonesia dapat terus berkembang dan kuat.
Sedangkan pembelajaran kewirausahaandi sekolah dapat dilaksanakan dengan bermacam-macam cara, diantaranyamengintegrasikan dengan mata pelajaranpengembangan diri, ektra kurikuler, maupun dengan mata pelajaran teori maupun praktik.Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidikan.Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi kewirausahaanyang ditargetkan, juga dirancang dan dilakukan agar peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan dan menjadikannya perilaku sehari-hari. Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai kewirausahaan sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan yang terkait dengan nilai-nilai kewirausahaan.
Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum sekolah dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan pada peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu media yang dapat digunakan untuk melatih peserta didikmerealisasikan danmengaplikasikan kompetensi berwirausaha dalam perilaku sehari-hari di sekolah yaitu koperasi sekolah. Koperasi sekolah sering disebut juga dengan Koperasi Siswa. Koperasi Sekolah ialah koperasi yang didalam keanggotaannya peserta didik di sekolah tersebut baik negeri ataupun swasta. Fungsi koperasi sekolah yaitu sebagai wadah dalam mendidik kesadaran berkoperasi di kalangan anggota atau peserta didik, mengembangkan sifat dalam wirausaha kepada peserta didik dengan tidak perlu menunggu lepas dari sekolah, membantu memenuhi kebutuhan peserta didik,dan juga mengembangkan kesejahteraan peserta didik di dalam dan di luar sekolah.
Bermacam-macam kegiatan pembelajaran wirausaha pada peserta didikyang dapat dipraktikkan secara langsungdalam koperasi siswa, diantaranya peserta didikdapat diarahkan dandilatih untukmembuat produk-produk kreatif sesuai kemampuannya, yaitu produk yang memiliki peluang dan nilai jual tinggi untuk dijual di koperasi siswa,selain itu juga dapat menerapkan kegiatan lain yang masih berhubungan dengan kompetensi kewirausahaan sepertimempraktikkan seni menata barang dagangan agar menarik calon pembeli, mempraktikkan pelayanan prima kepada pembeli, melakukan pembukuan keuangan usaha, membuat laporan hasil penjualan barang dagangan dan kegiatan-kegiatan lain yang mengasah kemampuan peserta didik dalam berwirausaha. Adapun teknik pembelajaran kewirausahaan melalui koperasi sekolah ini dapat dilaksanakan melaluipembuatan jadwal piket siswa tiap-tiap kelas untuk bertugas di Kopsis pada saat istirahat, sehingga setiap peserta didik akan memperoleh kesempatan yang sama untuk berlatih mengelola suatu kegiatan usaha melalui koperasi siswa. Dengan berbagai kegiatan tersebut, peserta didik telah memperoleh pembelajaran praktik berwirausaha secara langsung melalui wadah yang tepat, dan harapannya jiwa wirausaha serta kompetensi awal para peserta didik tentang pengelolaan suatu usaha dapat terasah sebagai bekal dalam memasuki dunia usaha yang nanti diterjuninya.
TUTIK SOLICHATI,S.Pd
GURU SMK NEGERI 3 KENDAL