Matematika merupakan pelajaran yang harus diikuti oleh setiap peserta didik yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama ( SMP ). Dengan demikian, penulis menginginkan agar pelajaran matematika merupakan pelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Sehingga dapat mengubah pola pikir peserta didik yang baranggapan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang menakutkan. Penulis mencoba untuk menepis anggapan yang salah terhadap pelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kunjung karya.
Model pembelajaran Kunjung karya pada pelajaran matematika kelas 8 semester satu pada KD.3.5 Menjelaskan sistem persamaan linear dua variable (SPLDV ) dan penyelesaiannya yang dihubungkan dengan masalah kontekstual. KD.4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variable (SPLDV). Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variable sebetulnya dapat digunakan beberapa metode, yaitu metode grafik, metode subtitusi, dan metode eliminasi. Pada kali ini penulis menggunakan model pembelajaran kunjung karya dengan pokok bahasan menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan menggunakan metode eliminasi.
Agar proses pembelajaran lebih menarik, inovatif, kreatif, serta peserta didik terlibat keaktifannya secara maksimal maka model pembelajaran Kunjung Karya menggunakan langkah -langkah sebagai berikut : Kegiatan awal: Guru mempersiapkan peserta didik secara fisik dan psikis. Guru mengecek kemampuan prasarat peserta didik dengan tanya jawab dilanjutkan menyampaikan pokok bahasan yang akan disampaikan , manfaat dari pembelajaran pokok bahasan tersebut.
Kegiatan inti : Peserta didik dibagi menjadi 8 kelompok secara hiterogen dengan cara berhitung satu sampai delapan. Peserta yang dapat nonor satu bergabung dengan nomor satu, yang nomor dua bergabung dengan nomor dua, dan seterusnya. Guru menyajikan materi SPLDV dan menyelesaikan dengan menggunakan metode eliminasi. Setiap kelompok mengerjakan lembar kerja yang sama untuk di diskusikan dengan anggota kelompoknya. Anggota yang tahu menjelaskan pada anggota lain sehingga anggota dalam satu lelompok itu mengerti semua.
Hasil kerja kelompok di tempelkan pada kertas plano sebagai medianya. Beberapa kelompok ditunjuk untuk presentasi, mewakili kelompoknya untuk mengkomunikasikan hasil kerja kelompok dengan bahasa sendiri. Siswa lain didorong untuk bertanya dan menanggapi hasil kerja kelompok yang presentasi. Hasil kerja kelompok di tempelkan pada tempat yang telah di tentukan . Guru memberikan kunci jawab lembar kerja kelompok. Peserta didik yang ditunjuk sebagai wakil dari kelompoknya bisa berkunjung ke stan lain dan memberikan tanda bintang dengan cara ditempelkan pada lembar kerja kelompok yang dikunjungi apabila dapat menjawab dengan benar. Kelompok yang mendapatkan bintang terbanyak itulah kelompok yang terbaik.
Kegiatan Akhir secara klasikal peserta didik dibimbing oleh guru untuk merangkum isi pembelajan SPLDV dengan metode eliminasi. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada peserta didik materi mana yang belum dipahami dengan baik dan keinginan apa yang diharapkan oleh peserta didik untuk kemajuan kedepannya dalam pembelajaran.
Setiap kelompok mempunyai keinginan bahwa kelompoknya mendapatkan bintang terbanyak di bandingkan kelompok lain. Maka di sini terjadi kompetesi yang sehat yang ditunjukkan oleh masing -masing kelompok dengan hasil karyanya. Tetapi dengan menggunakan model pembelajaran kunjung karya kadang peserta didik tidak memperdulikan waktu yang telah ditentukan sehingga waktu yang telah disediakan ternyata kurang. Untuk itu perlu diperhitungkan pengaturan waktu yang tepat dan efisien.
Tin Khotamiyah ,S.Pd
Guru SMP N 1 Kertek,Wonosobo