Pembelajaran Menulis Puisi , Alternatif Pendidikan Karakter

Anita Yuniarti Nurjannah, S.Pd SDN Tandang 04, Kec. Tembalang, Kota Semarang
Anita Yuniarti Nurjannah, S.Pd SDN Tandang 04, Kec. Tembalang, Kota Semarang

JATENGPOS.CO.ID, – Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembentukan karakter merupakan salah satu program pemerintah yang diusahakan tercapai melalui proses pendidikan. Melalui pendidikan diharapkan terbentuk karakter peserta didik yang unggul sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

Oleh karena itulah, pemerintah menggalakkan program pendidikan karakter melalui kegiatan PPK / Penguatan Pendidikan Karakter di sekolah-sekolah. Melalui kegiatan ini diharapkan siswa tidak hanya mempunyai intelektual yang mumpuni namun juga berkepribadian yang baik pula. Bangsa ini akan lebih kokoh dan kuat jika penerusnya mempunyai kepribadian yang baik. Jika nilai karakter ditanamkan sejak dini, maka tidak akan ada pihak yang akan mencelakakan bangsanya sendiri. Hal itu sesuai dengan pepatah yang sering kita dengar di masyarakat bahwa kecerdasan intelektual itu adalah sebuah berkah namun apabila kecerdasan intelektual tanpa diiringi kepribadian yang baik itu adalah musibah. Berdasarkan hal itulah maka tidak salah apabila pemerintah melalui kementrian pendidikan dan kebudayaan menggalakkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di sekolah – sekolah.

Baca juga:  Pendidikan, Garda Terdepan Penguatan Karakter Bangsa

Pendidikan karakter pada umumnya memang lebih condong ditanamkan melalui pelajaran Agama dan juga pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Namun, tidak menutup kemungkinan pendidikan karakter dapat pula ditanamkan melalui semua mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan lain sebagainya serta semua kegiatan pembelajaran yang ada di sekolah.

Salah satu alternatif penanaman pendidikan karakter kepada siswa di sekolah yang memungkinkan adalah pendidikan karakter melalui pembelajaran Bahasa Indonesia. Penanaman pendidikan karakter itu adalah melalui kegiatan pembelajaran menulis puisi. Puisi adalah hasil karya yang sarat akan makna dan pembelajaran hidup yang berharga. Pembelajaran menulis puisi mampu membiasakan siswa untuk dapat mengekspresikan ide, pikiran dan perasaannya melalui media puisi. Ide dan pikiran siswa bermacam-macam dan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Pembelajaran menulis puisi dapat menjadi sarana pendorong siswa untuk mengekspresikan ide dan pikiran kreatifnya yang bermacam-macam tersebut. Sehingga tidak hanya menjadi sebuah ide yang hanya berlarian di otak saja melainkan dapat juga menjadi sebuah hasil karya yang memiliki nilai estetika, etika  dan nilai kesusilaan yang terkandung di dalam tiap baris kata yang disusunnya.

iklan
Baca juga:  Duet Guru dan Orang Tua Tingkatkan Semangat Belajar

Ekspresi perasaan pada siswa dapat berupa rasa suka, sayang, senang, benci, gelisah, dan lain sebagainya. Ekspresi tersebut tentunya terbentuk karena peristiwa yang dialami oleh diri pribadi siswa tersebut. Peristiwa yang dialami tidak hanya peristiwa yang menyenangkan saja, bisa jadi justru mengalami peristiwa yang menyedihkan. Semua peristiwa yang pernah dialami siswa pasti ada hikmahnya. Hikmah dari kejadian tersebut dapat dijadikan pelajaran untuk kehidupan ke depannya. Hikmah tersebut dapat dituangkan dalam bentuk puisi. Tentu saja puisi tersebut akan mengandung nilai karakter yang baik.

Melalui pembelajaran menulis puisi, segala ekspresi pada siswa mampu diarahkan menuju karakter yang baik, sehingga dapat terbentuk karakter positifnya. Selain itu juga dapat menghasilkan produknyata berupa karya puisi yang mengandung nilai karakter yang baik juga.

Baca juga:  Sulap Serat Oyong menjadi Body Scrub

Jika hasil karya puisi siswa tersebut dipajang di sebuah majalah dinding dan siswa lain membacanya, maka secara tidak langsung siswa penulis puisi telah membelajarkan nilai karakter kepada temannya. Sungguh pembelajaran yang luar biasa!

Sebagai contoh peristiwa menyedihkan seperti tidak belajar. Akibatnya siswa tidak dapat mengikuti ulangan dengan baik dan mendapatkan nilai yang jelek. Siswa pasti merasa kesal, namun melalui pembelajaran menulis puisi, siswa dapat diarahkan untuk menemukan hikmah dibalik peristiwa yang telah menimpanya. Setelah itu, siswa diarahkan untuk mengekspresikan kekesalannya itu melalui kata-kata yang tertuang dalam puisi. Siswa pasti akan sadar bahwa apa yang ia lakukan adalah salah dan tidak akan mengulanginya lagi jika ingin mendapatkan nilai ulangan yang baik.

Begitu juga teman lain yang membaca hasil karya siswa tersebut. Temannya juga akan menemukan hikmah di dalam puisi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga terbentuklah karakter yang baik dalam dirinya.

Anita Yuniarti Nurjannah, S.Pd

SDN Tandang 04, Kec. Tembalang, Kota Semarang

iklan