Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan, khususnya pembelajaran jika dikaitkan dengan konsep belajar, maka pengertian prestasi belajar akan mengarah suatu tujuan belajar. Menurut Purwanto, (2009 : 46) prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan serangkaian aktivitas belajar yang berupa perubahan tingkah laku baik berupa kognitif, psikomotorik maupun afektif yang bisa dilihat dari prestasi belajar di sekolah.
Dalam proses pembelajaran, baik guru maupun siswa bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya pembelajaran.
Tercapainya tujuan pembelajaran merupakan titik tengah yang harus dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Guru maupun siswa tidak dibenarkan belajar dan mengajar dengan kemalasan. Setiap guru juga diharuskan mempunyai kreatifitas dalam mengajar. Proses belajar mengajar yang menyenangkan dan tidak menjenuhkan bagi siswa harus selalu diciptakan, dengan harapan siswa akan senang untuk belajar sehingga prestasi belajar siswa juga akan meningkat.Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan dalam proses belajar mengajar yakni dengan memilih dan menentukan model pembelajaran yang tepat.. Dalam hal ini guru harus pintar memilih metode pembelajaran untuk memacu prestasi siswa.
Dalam setiap sekolah pasti ada siswa yang aktif dan tidak, ada siswa yang rajin maupun pemalas dalam mengikuti kegiatan belajar, contohnya dikelas 4 SDN Kalisaleh, banyak siswa yang tidak mau merespon dan menjawab pertanyaan guru, untuk mengatasi hal ini guru harus lebih jelih memakai cara yang tepat untuk mengajak siswa agar lebih aktif, ada beberapa cara untuk memotivasi keaktifan siswa, misalnya dengan menggunakan pemberian reward (hadiah) kepada siswa, jadi guru tidak hanya memberikan hukuman atau sanksi saja kepada siswa yang nakal atau tidak mengerjakan tugas, akan tetapi guru juga harus memberikan reward bagi siswa yang aktif dan rajin dikelas, dengan reward dapat meningkatkan kepercayaan siswa dan menumbuhkan motivasi untuk lebih mengembangkan diri, jadi diharapkan metode ini akan memacu keaktifan siswa.
Bentuk reward disini bukan tentang barang yang mahal, melainkan dengan wujud yang sederhana. Banyak cara sederhana untuk pemberian reward kepada siswa, dan wujud menghargai prestasi di kelas dapat dipraktekan dengan memberikan hadiah atas hasil prestasi kepada siswa, misalnya dengan bentuk tanda penghargaan seperti cap bintang (stiker bintang), alat tulis yang diberi stiker bintang pada bagian atasnya, poin tambahan nilai, pemberian applause (tepuk tangan) kepada siswa yang mau maju mengerjakan soal dipapan tulis, maupun bagi siswa yang benar menjawab pertanyaan dari guru secara lisan, dan lain sebagainya. Bentuk hadiah lainnya adalah kalimat pujian seperti “pintar’’,“benar’’,“hebat” dan sebagainya, hal tersebut tentunya sudah direncakan dan dipersiapkan guru terlebih dahulu, seperti perangkat pembelajaran maupun hal pendukung lainnya.
Emmer dkk (dalam Suharsimi Arikunto, 1990: 160) menyebutkan hadiah yang diberikan kepada siswa dapat berbentuk simbol, pengakuan, kegiatan, sampai yang berwujud benda. Pemberian hadiah ini berfungsi untuk memberikan penguatan kepada siswa.. Berdasarkan pendapat tersebut, ketika siswa diberikan penghargaan atas apa yang telah dilakukan, maka kemungkinan siswa terus mengulang perbuatan yang telah dilakukan akan lebih tinggi, dan ini akan memacu siswa lain yang masih pasif di kelas agar lebih aktif. Pemberian penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi dan juga melatih siswa untuk dapat berprestasi.
Siti Muisah,S.Pd.SD
SD Negeri Kalisaleh,Belik
Pemalang