Pembiasaan Membaca Asmaul Husna Tingkatkan Karakter Peserta Didik

Hidayatul Husna Guru SMPN 1 Pulokulon Grobogan
Hidayatul Husna Guru SMPN 1 Pulokulon Grobogan

Untuk mewujudkan suasana pembelajaran aktif dan mampu mengembangkan potensi peserta didik memiliki spiritual keagamaan, kepribadian, kecerdasan dan berakhlak mulia. Maka setiap tenaga pendidik yang berada di lingkungan pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk membentuk kepribadian peserta didik seperti peran guru Mapel Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang ikut serta membentuk peserta didik pada pembentukan karakter. Asmaul Husna yang berjumlah 99 nama-nama Allah SWT. menjadi solusi terbaik bagi perkembangan peserta didik dalam menumbuhkan karakter.

Ketika sesorang hatinya merasa jauh dari Allah SWT., senantiasa diliputi kegelisahan. Oleh karena itu agar kita bisa menjadi orang yang hatinya dekat dengan Allah SWT., maka perlu belajar  bagaimana caranya dekat dengan Allah SWT. Salah satu bentuk yang dicontohkan di  SMP N 1 Pulokulon, yaitu pembiasaan membaca Asmaul Husna, hal ini rutin dilaksanakan setiap hari oleh peserta didik dan akan terus diprogramkan di SMPN 1 Pulokulon. Tertera dalam Qur’an Surat Al-A’raf 180 yang artinya “Dan Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah Kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalah artikankan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”.

Baca juga:  Efektivitas Google Form dalam Penilaian Pembelajaran Daring

Pembiasaan membaca Asmaul Husna bagi peserta didik dijadikan sebagai media untuk membentuk budi pekerti peserta didik lebih baik. Pembiasaan ini juga dijadikan sebagai media pembentukan karakter peserta didik. Peserta didik diajak untuk melafalkan dan menghayati Asmaul Husna yang kemudian akan terbawa pada diri peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Pembiasaan membaca Asmaul Husna di SMP 1 Pulokulon dilaksanakan di awal pembelajaran sebelum proses pembelajaran dimulai yang disentral melalui loudspiker yang dipandu oleh seorang peserta didik yang bertugas kemudian dipancarkan pada setiap kelas. Semua peserta didik dari kelas VII sampai kelas IX yang berada di kelas ikut serta melafalkan bersama-sama yang  didampingi guru pengisi jadwal jam pertama.

Baca juga:  Penerapan Media Youtube Dalam Sistem Pembelajaran Daring

Sebagai media pembelajaran karakter peserta didik, Asmaul Husna tidak hanya dilafalkan namun juga untuk menghiasi dinding setiap ruang kelas, yang sewaktu-waktu ketika siswa berada di dalam kelas, dengan melihat  dan mengingat setiap kalimat yang ada dalam Asmaul Husna setiap hari, maka peserta didik akan mudah melafalkan bahkan menghafalkan sehingga memiliki kepribadian untuk baik pada dirinya sendiri dan juga orang lain. Sekaligus menambah kuat untuk memperbaiki diri yang lebih baik lagi hanya karena Allah SWT. Pembiasaan membaca Asmaul Husna berpengaruh besar tehadap kehidupan pribadi peserta didik, yang nantinya akan memiliki kehidupan pribadi yang baik,  dilandasi nilai pendidikan akhlak.

iklan

Nilai akhlak yang terkandung dalam Asmaul Husna sebagai usaha yang mengarahkan pada terciptanya perilaku lahir batin peserta didik sehingga menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur, mampu melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan memiliki kepribadian untuk baik pada dirinya sendiri dan juga orang lain. Akhlak dalam Asmaul Husna adalah akhlak yang membimbing, penyabar, sikap percaya, pengampun dan penerima taubat. Pendidikan yang diawali dengan pengenalan Asmaul Husna akan membawa peserta didik meyakini kekuasaan Allah Azza Wajalla, serta mampu mengamalkan dalam akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun di masyarakat.

Baca juga:  Model Make A Match , Aktifkan Pembelajaran PPKn

Dengan harapan pembiasaan membaca Asmaul Husna ini adalah upaya positif yang dilaksanakan disetiap sekolah untuk mengoptimalkan output mental peserta didik yang berbudaya karakter. Sekolah dengan budaya pembiasaan membaca Asmaul Husna ini dapat menumbuhkan karakter peserta didik lebih baik, disamping itu membuat hati peserta didik dihiasi dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT., berperilaku dan berbudi pekerti yang luhur baik di dalam lingkungan sekolah ataupun di lingkungan masyarakat.

Oleh

Hidayatul Husna

Guru SMPN 1 Pulokulon Grobogan

iklan