JATENGPOS.CO.ID, MAGELANG – Pemerintah Kota Magelang memanfaatkan Radio Magelang FM yang dikelola oleh Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistika (Diskominsta) setempat sebagai salah satu media pembelajaran bagi guru dan siswa pada masa pendemi COVID-19.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito di Magelang, Selasa, menjelaskan radio bisa memudahkan siswa atau orang tua yang tinggal di daerah dengan jangkauan internet minim. Apalagi, radio tidak memakan kuota, sehingga akan meringankan beban orang tua siswa.
“Radio terbilang mudah dijangkau oleh seluruh kalangan, juga gratis. Kita punya radio itu, ya kita manfaatkan untuk perkembangan anak-anak kita yang sekolah,” katanya.
Pemkot Magelang selalu mendorong para guru untuk meningkatkan keterampilan sehingga pembelajaran secara luar jaringan maupun dalam jaringan dapat berjalan secara optimal.
“Kita mengkaji terus lewat media online dan sekarang lewat radio. Karena anak-anak kita harus mengikuti pendidikan terus, jangan sampai terlewatkan,” katanya.
Sigit menyampaikan pembelajaran jarak jauh menjadi langkah satu-satunya yang bisa ditempuh di tengah pandemi saat ini. Meskipun gagasan untuk pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan terus dikaji.
“Pembelajaran tatap muka sudah kita kaji sejak lama. Tetapi kita tidak boleh gegabah, karena menyangkut anak-anak. Saya tidak mau ambil risiko, belajar dari daerah lain, nanti anak-anak kita jadi korban,” katanya.
Ia meminta masyarakat, terutama wali murid untuk bersabar dan mendampingi anak-anak mereka belajar di rumah.
Kepala Diskominsta Kota Magelang Suryantoro membenarkan Radio Magelang FM diberdayakan untuk menunjang pembelajaran anak sekolah.
“Mulai 7 September 2020 sudah kita buka pembelajaran lewat siaran radio Magelang FM. Sekarang baru siswa SMP dulu karena anak-anak SD sedang mid semester,” katanya.
Ia menuturkan pihaknya mendapatkan jadwal siaran pembelajaran lewat radio dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, yaitu Senin-Sabtu pukul 09.30-11.00 WIB adalah kelas pagi, sedangkan pukul 15.30-17.00 WIB adalah kelas sore.
“Pembelajaran via siaran radio ini akan berlangsung sampai tatap muka dibuka nanti. Tentunya kita akan terus lakukan evaluasi di perjalanan, mana yang akan ditambahi, dikembangkan, dan sebagainya,” katanya.
Ia berharap ke depan ada siaran interaktif atau dialog interaktif antara guru dan siswa di studio. Siaran ini kemudian akan didengarkan oleh masyarakat khususnya kalangan guru dan pelajar. (fid/ant)