Indonesia saat ini berada pada era revolusi industri 4.0. Hal ini ditandai dengan berkembangnya internet of things yang merambah diberbagai bidang, salah satunya bidang pendidikan. Merambahnya revolusi industri 4.0 masuk ke dalam dunia pendidikan menyebabkan perlunya peningkatan kompetensi peserta didik, antara lain (Yusnaini, 2019): (1) Critical thinking; (2) Creativity and innovation; (3) Interpersonal skill and communication; (4) Teamwork and collaboration; (5) Confident. Peran guru/pengajar era Revolusi Industri 4.0 tidak boleh hanya menitik beratkan tugasnya hanya dalam transfer ilmu, namun lebih menekankan pendidikan karakter, moral dan keteladanan. Hal ini dikarenakan transfer ilmu dapat digantikan oleh teknologi namun, penerapan softskill dan hardskill tidak bisa digantikan dengan alat dan teknologi secanggih apapun (Risdianto, 2019),
Pentingnya menghadapi era revolusi industri 4.0 menuntut manusia memiliki kreativitas dan keterampilan berteknologi, salah satunya dalam berwirausaha agar mampu bersaing. Pendidikan kewirausahaan adalah program pendidikan yang menggarap aspek kewirausahaan sebagai bagian penting dalam kompetensi anak didik (Saroni, 2012:45). Selaras dengan kelas V semester II tahun 2022/2023 kurikulum 2013 mata pelajaran IPS KD 3.2 Menganalisis bentuk-bentuk interaksi manusia dengan lingkungan dan pengaruhnya terhadap pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat Indonesia. Peserta didik perlu dibekali keterampilan softskill dan hardskill dalam berwirausaha berbasis potensi lingkungan sekitarnya secara modern melalui program Market Day. Penanaman jiwa wirausahawan modern sangat penting bagi peserta didik dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 agar menjadi generasi penerus yang mampu berkontribusi membangun ekonomi daerah. Gagasan ini menjadi salah satu langkah persiapan pendidikan karakter inovatif di SD Negeri 03 Mengori khususnya kelas V dalam menghadapi projek P5 kurikulum Merdeka tahun pelajaran selanjutnya,
Pertama-tama peserta didik secara berkelompok diajak untuk berdiskusi terkait: (1) Produk berbahan lokal apa yang akan dipasarkan?; (2) Bagaimana cara membuat produknya?; (3) Bagaimana cara menarik perhatian pembeli melalui pembuatan brand produk yang menarik?; Serta (4) Bagaimana cara pemasarannya?. Jika pengajar mengarahkannya pada produk berbahan lokal yang tersedia di Desa Mengori, Pemalang, maka siswa dapat memilih sebagai contoh produk makanan jasuke, bubur sum-sum, dan lain-lain. Fokus selanjutnya, pengajar membekali peserta didik dengan keterampilan softskill membuat logo brand produk mereka melalui aplikasi canva di handphone tiap kelompok. Program ini sangat mengasah kreativitas, keberanian, toleransi, kolaborasi, dan tentunya menyenangkan bagi anak.
Program Market Day ini juga turut mengikutsertakan kerjasama para stakeholder khususnya orang tua/wali peserta didik. Pengajar bekerjasama dengan orang tua membimbing anak dalam mempersiapkan bahan dan membimbing putra-putrinya dalam pembuatan produk yang mereka pilih. Produk tersebut kemudian akan dikemas secara higienis dan menarik menggunakan logo brand produk yang telah mereka buat pada pembelajaran sebelumnya. Tak lupa, dekorasi tempat wirausaha di halaman sekolah dan promosi share in social media terkait pelaksanaan Market Day gencar dipersiapkan beberapa hari sebelumnya. Keterampilan siswa berkomunikasi diasah ketika memasarkan produk guna menarik minat pembeli. Ini menjadi pendidikan karakter keberanian yang nyata. Melalui program Market Day, diharapkan peserta didik khususnya kelas V SD Negeri 03 Mengori dapat menanamkan jiwa wirausahawan modern yang berkarakter, sehingga mampu bersaing di era revolusi industri 4.0 secara sehat dan sukses.
Oleh Dian Arfia Nita, S.Pd.
Guru SD Negeri 03 Mengori Kec. Pemalang Kab. Pemalang