Salah satu problematika yang masih ditemui dalam dunia pendidikan saat ini adalah pada pembelajaran di kelas masih pembelajaran yang terpusat pada guru ( teacher – centered). Guru memberikan setumpuk ilmu pengetahuan, teori – teori, dan konsep, tetapi masih belum menekankan pada keterkaitan antara materi yang dipelajari dengan masalah – masalah yang ada dalam kehidupan di dunia nyata sehingga ketika lulus siswa masih belum memiliki life skill (kecakapan hidup) yang cukup. Kondisi serupa juga terjadi di MAN 1 Grobogan, pada mata pelajaran Kimia siswa masih banyak belajar teori dan konsep yang abstrak, hitungan – hitungan yang rumit dan terkesan Kimia adalah mapel yang sulit, padahal di era modern sekarang ini tidak hanya pengetahuan yang dibutuhkan tetapi life skill yang memadai sangat dibutuhkan siswa dalam menjawab tantangan dunia. Melihat latar belakang tersebut, mendorong guru untuk menerapkan pendekatan pembelajaran yang tepat dalam rangka membekali kecakapan hidup pada siswanya. Salah satu cara mengatasi problematika tersebut adalah menggunakan pendekatan Chemoentrepreneurship (CEP).
Menurut Supartono (2006:3) pendekatan CEP adalah suatu pendekatan pembelajaran Kimia yang kontekstual yang dikaitkan dengan obyek nyata sehingga selain dididik, siswa dapat mempelajari proses pengolahan suatu bahan menjadi produk yang bermanfaat, bernilai ekonomis dan menumbuhkan semangat berwirausaha, sehingga pendekatan CEP pada mata pelajaran Kimia akan lebih menyenangkan dan memberikan kesempatan siswa untuk mengoptimalkan potensinya agar menghasilkan produk. Melalui pendekatan CEP guru merancang pembelajaran sedemikian rupa agar sesuai dengan kompetensi yang diharapkan siswa.Guru dapat berinovasi menerapkan pendekatan CEP pada materi – materi yang berpeluang menumbuhkan jiwa wirausaha.
Di MAN 1 Grobogan kelas XI MIPA semester genap tahun pelajaran 2018/2019, pada mapel Kimia terdapat materi Sistem Koloid. Pada materi ini diajarkan berbagai contoh bahan yang dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Contoh produk yang dapat dibuat siswa antara lain : susu, sirup, kecap, jelly, mutiara, sabun dan handbody. Pada pembelajaran materi ini guru menerapkan pendekatan CEP yang dilakukan dalam 3 tahap yaitu : 1). mempelajari, pada tahap ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari inti dari entrepreneurship, dimulai dengan menetukan produk yang akan dibuat, alat dan bahan yang digunakan, anggaran yang dibutuhkan, dan memilih pasar yang akan membeli produk olahannya. 2). Melakukan, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengolah bahan yang dipilih menjadi produk olahan, berinovasi terhadap produk yang dihasilkan dan mengkaji lebih dalam produk yang diolah sehingga dapat dijadikan peluang usaha. 3) meninjau kembali, dalam tahap ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan produk olahannya di depan kelas dan meminta kepada teman yang lain untuk memberikan sumbang saran terhadap produk yang dihasilkan. Melalui pendekatan CEP, siswa lebih termotivasi minat belajarnya, kreatif dan inovatif, mengingat lebih banyak konsep atau proses Kimia yang dipelajari, menumbuhkan semangat jiwa wirausaha dan meningkatkan kecakapan hidupnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan CEP dapat meningkatkan life skill siswa MAN 1 Grobogan, sehingga setelah lulus siswa mempunyai bekal kecakapan hidup yang lebih baik, menciptakan peluang – peluang usaha, mampu memecahkan permasalahan hidup yang dihadapi, tidak hanya bergantung pada orang lain untuk mendapatkan pekerjaan terutama bagi siswa yang belum berkesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dwi Yeni Widi Astuti, S.Pd
Guru Kimia MAN 1 Grobogan