Pendekatan Eenak Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar

Sri Hartono, S. Pd SMP Negeri 1 Manyaran
Sri Hartono, S. Pd SMP Negeri 1 Manyaran

Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri (Oemar Hamalik: 2015). Jadi pembelajaran bukan sekedar transfer pengetahuan akan tetapi bagaimana seorang siswa memperoleh pengetahuan melalui pengalaman langsung sehingga dapat membentuk sikap dan kecakapan dalam dirinya. E. Kosasih (2016) berpendapat belajar merupakan perubahan tingkah laku, yakni ditandai oleh adanya sesuatu yang baru pada diri seseorang entah berbentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, ataupun kecakapan. Belajar merupakan hasil dari suatu pengalaman, yakni berupa interaksi dengan sumber belajar, lingkungan, buku bacaan, ataupun orang. Dalam kurikulum 2013 ranah-ranah perubahan tingkah laku yang diperoleh sebagai hasil belajar meliputi ranah sikap, pengetahuan dan ketrampilan.

Dalam mengembangkan pembelajaran guru dituntut untuk selalu berinovasi dalam menyusun strategi yang salah satunya adalah pendekatan. Pendekatan pembelajaran merupakan suatu strategi yang dapat memperjelas arah yang ditetapkan (Ali Hamzah dan Muhlisrarini: 2016). Pendekatan yang inovatif dalam strategi pembelajaran diperlukan untuk mengaktifkan keterlibatan siswa secara mandiri dalam proses pembelajaran (Eveline Siregar dan Hartini Nara: 2015).

Baca juga:  Tradisi Sungkeman Bentuk Karakter Generasi Bangsa

Pendekatan EENaK adalah pendekatan pembelajaran yang terdiri empat tahap yaitu tahap Eksplorasi, tahap Eksperimen/mencoba, tahap Menalar dan tahap Mengomunikasikan. Eksplorasi disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau melakukan penjelajahan dengan tujuan menemukan sesuatu. Bereksperimen atau mencoba dapat diartikan sebagai keterampilan untuk dapat mengadakan pengujian terhadap ide-ide yang bersumber dari fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan, sehingga dapat diperoleh informasi yang menerima atau menolak ide-ide itu. Bereksperimen adalah melakukan kegiatan sesuai dengan rancangan atau design yang telah dibuat dalam perencanaan. Menalar adalah membuat keterhubungan dan keterkaitan antara satu kejadian dengan kejadian lain, antara satu data dengan data yang lain sehingga mewujudkan suatu pengertian yang dapat dipahami. Penalaran adalah suatu proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Mengomunikasikan adalah menyampaikan hasil kegiatan sebelumnya kepada orang lain baik secara lisan ataupun tertulis.

Baca juga:  Penguatan Karakter Peserta Didik Pada Ruang Lingkup Biologi

Kegiatan pada tahap eksplorasi adalah melakukan kajian pustaka materi yang akan dipelajari melalui berbagai sumber. Bahan kajian sebagai sumber belajar dapat berupa buku pelajaran atau sumber belajar yang lain seperti lingkungan, buku referensi, dan internet. Dalam kegiatan eksplorasi guru menyiapkan daftar pertanyaan yang harus dikerjakan siswa baik secara mandiri maupun berkelompok dengan tujuan memahami materi secara global. Kegiatan pada tahap eksperimen/mencoba meliputi persiapan, pelaksanaan dan pengambilan data. Setelah didapatkan data hasil pengamatan pada tahap menalar (mengolah informasi) dilakukan kegiatan menganalisis data dan menyimpulkan. Pada tahap akhir pembelajaran adalah tahap mengomunikasikan meliputi membuat laporan, mempresentasikan dan memamerkan produk.


Pembelajaran IPA menggunakan pendekatan EENak di kelas VIII F SMP Negeri 1 Manyaran membuat siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Perasaan senang mereka ditunjukkan dengan mengikuti tahap demi tahap pembelajaran dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Dalam setiap tahap membutuhkan kecermatan, ketelitian, daya pikir dan daya nalar tinggi. Melalui empat tahap tersebut siswa dilatih untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan memiliki ketrampilan proses yang baik. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus pendekatan EENaK terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII F SMP Negeri 1 Manyaran tahun pelajaran 2018/2019.

Baca juga:  Guru keren dengan Medsos


Sri Hartono, S. Pd
SMP Negeri 1 Manyaran