Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan suatu tantangan tersendiri bagi seorang guru, mengingat bahasa ini bagi setiap sekolah merupakan bahasa pengantar yang dipakai untuk menyampaikan materi pelajaran yang lain. Pembelajaran bahasa Indonesia berfungsi membantu peserta didik untuk mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat dengan menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif (Depdiknas, 2006).
SD Negari Soko adalah sekolah yang berada di tengah sawah di sebelah selatan kota Pati tepatnya di Desa Soko Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. SD Negeri Soko adalah sekolah kecil karena penduduknya banyak yang merantau sehingga anaknya juga banyak yang diajak merantau. Kenyataan yang terjadi khususnya di SDN Soko pada kelas 2 mata pelajaran bahasa Indonesia dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan, khususnya dalam aspek menulis. Pemikiran seseorang akan lebih mendapat pengakuan ketika sudah “dituliskan” sehingga orang lain yang membaca akan mengetahui apa yang ingin disampaikan (Anagram, 2007) dalam http://reinemarie.wordpress.com. Menurut Johana Pantow dkk (2002) yang tersedia dalam http://digilib.itb.ac.id pada tanggal 26 Januari 2008, menyatakan bahwa dalam dunia pendidikan, menulis merupakan suatu tuntutan keterampilan yang harus dikuasai oleh manusia sebagai bahasa tulis. Oleh karena itu, sejak dini pengajaran bahasa selalu harus didasarkan pada keterampilan bahasa dimana salah satunya adalah writing.
Kesulitan siswa dalam menulis terlihat ketika siswa diminta untuk menulis sebuah karangan sederhana, mendeskripsikan suatu benda, mereka sering mengeluh dan terlihat bingung dengan apa yang ingin mereka tulis. Kebosanan, kejenuhan, serta kebingungan siswa dalam hal menulis sehingga mengakibatkan menurunnya prestasi belajar dalam pembelajaran menulis.
Menurunnya prestasi belajar siswa dapat dibuktikan dengan hasil tes pada mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek menulis dengan tujuan pembelajaran mendeskripsikan binatang dengan bahasa tulis menggunakan media gambar yang dilaksanakan pada siswa kelas 2 SDN Soko. Dari tes tersebut diperoleh hasil tulisan siswa belum sempurna, karena penggunaan katanya belum tepat dan kalimatnya cenderung diulang-ulang sehingga tidak mudah untuk dipahami. Perolehan nilai rata-rata kelas yang seharusnya mencapai angka di atas 70, pada kenyatannya hanya mencapai angka 65, sehingga hanya 27% siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) bahasa Indonesia dalam aspek menulis untuk kelas 2 SDN Soko. Dengan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka guru harus mengambil tindakan, yakni dengan mencari dan menggunakan suatu pendekatan atau model pembelajaran yang efektif, inovatif, dan berpotensi memperbaiki pembelajaran menulis, sehingga meningkatkan minat, motivasi, dan sikap siswa terhadap pembelajaran menulis yang berakibat pada meningkatnya prestasi belajar siswa. Dengan demikian guru dapat merancang suatu bentuk pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan melalui pendekatan kontekstual dengan media gambar sebagai media alternatif dalam pemecahan masalah tersebut.
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Dikdasmen Diknas, 2002:1). Media gambar dimaksudkan untuk memudahkan siswa dalam mendeskripsikan seekor binatang dengan bahasa tulis. Media gambar digunakan dalam penelitian ini karena pola berpikir siswa kelas 2 yang masih memerlukan media pembelajaran yang konkrit. Dengan kedua hal tersebut ternyata dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas 2 SDN Soko dalam mendeskripsikan bintang dengan bahasa tulis. Hasil prestasi siswa kelas 2 di SDN Soko dapat meningkat dengan nilai rata-rata di atas KKM.
MUYANTO, S.Pd.SD.
(Guru SD Negeri Soko, Kec. Gabus, Kab. Pati)