Pendidikan Budi Pekerti Dukung Implementasi Kurtilas di SMP

Elis Ratnawati, S.Pd Guru SMP Negeri 1 Brati
Elis Ratnawati, S.Pd Guru SMP Negeri 1 Brati

Masalah pendidikan diakui sangat penting dan strategis, karena melalui pendidikan, program mencerdaskan bangsa dapat ditingkatkan dan dikembangkan. Segala kebijakan yang ditempuh untuk peningkatan dan pengembangan pendidikan telah dilakukan oleh pemerintah atau lembaga-lembaga yang bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan pendidikan. Namun, secara umum, masih dirasakan peningkatan kualitas sumber daya manusia belum mencapai mutu atau kualitas yang kompetitif. (Sagala, 2004:1) Memaknai sistem pendidikan nasional tersebut, sekolah dan perguruan tinggi berperan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui semua mata pelajaran yang diberikan, sekolah diharapkan mampu memberikan konstribusi bagi terbentuknya manusia¬-manusia Indonesia yang berkua1itas, sesuai dengan pendidikan nasional tersebut.

Pengelolaan sumber daya manusia yang baik dapat memberikan sumbangan nyata terhadap kemajuan pembangunan suatu bangsa. Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang cukup strategis dalam rangka pengelolaan sumber daya manusia, guna menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu, agar siap menghadapi segala macam tantangan dalam persaingan global. Dalam sistem pendidikan, sekolah merupakan ujung tombak dan paling menentukan untuk mencapai keberhasilan tujuan yang diharapkan.

Baca juga:  Word Square Tingkatkan Kosakata Bahasa Indonesia

Dalam era digitalisasi dengan semakin majunya teknologi, semua informasi dari berbagai negara dengan mudahnya didapatkan. Dengan mudahnya informasi yang didapatkan tentunya ada hal negatif yang menyertainya, yakni masuknya pengaruh budaya asing yang bertolak belakang dengan budaya Indonesia, sehingga berdampak negatif bagi kehidupan kawula muda, salah satunya pada siswa SMP Negeri 1 Brati. Untuk menyaring budaya asing tersebut, diperlukan pendidikan budi pekerti yang menanamkan nilai-nilai moral pada diri siswa. Pendidikan ini dilaksanakan untuk membentuk watak kepribadian siswa secara utuh yang tercermin dalam prilaku yang berupa pikiran, ucapan, perbuatan, sikap, perasaan, kerja dan hasil karya yang baik. Realisasi pendidikan budi pekerti perlu diwujudkan dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah secara terpadu. Dengan sendirinya pelaksanaan pendidikan budi pekerti di sekolah perlu didukung oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah. Penerapan pendidikan budi pekerti tersebut dapat diwujudkan melalui upaya keteladanan, pembiasan, pengalaman, pembinaan prilaku, perbuatan-perbuatan yang baik dan pengkondisian lingkungan. Sehubungan dengan itu pelaksanaan pendidikan budi pekerti diwujudkan dalam bentuk mata pelajaran wajib yang menentukan kenaikan kelas/kelulusan siswa.

Baca juga:  Scramble Mempermudah Belajar Sistem Peredaran Darah

Mulyasa mengatakan pengertian Kurikulum 2013 yaitu sebagai kurikulum berbasis kompetensi yang merupakan suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan karakter dan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standard performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap kompetensi tertentu. Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak yang mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standard kompetensi lulusan masing-masing satuan pendidikan. Dalam penerapan pendidikan karakter, bukan hanya tanggungjawab dari sekolah semata, tetapi tanggung jawab semua pihak seperti orangtua peserta didik, pemerintah, dan masyarakat.

iklan

Adapun mata pelajaran budi pekerti merupakan cerminan nilai-nilai moral peserta didik secara utuh dari hasil akumulasi nilai-nilai moral semua mata pelajaran. Program ini mulai dilaksanakan dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK th.2004) sampai saat ini dalam Kurikulum 2013.

Baca juga:  Dengan Gambar Tingkatkan Menulis Teks Descriptive

Pelaksanaan pendidikan budi pekerti di SMP sangat penting. Dari analisa yang sifatnya formatif ini diharapkan akan diproleh feedback untuk perbaikan program tersebut, sehingga keunggulan-keunggulan program tersebut dapat dilanjutkan dan kelemahan-kelemahan program tersebut dieliminasi untuk kesempurnaan program selanjutnya.

Elis Ratnawati, S.Pd
Guru SMP Negeri 1 Brati

iklan