Pendidikan dan Peranan dalam Penanaman Nilai Luhur Pancasila

Epik Mahastuti, S.Pd. SMP Negeri 3 PatebonEpik Mahastuti, S.Pd. SMP Negeri 3 Patebon
Epik Mahastuti, S.Pd. SMP Negeri 3 Patebon

Keberagaman merupakan anugerah yang harus kita syukuri. Keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia seharusnya menjadi kekuatan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Namun, akhir-akhir ini keberagaman itu justru dijadikan akar permasalahan. Permasalahan yang timbul menjadikan kita terkotak-kotak karena berbedanya cara pandang. Mudah sekali kita terpecah dan termakan isu yang akhirnya menimbulkan gejolak berkepanjangan.

Gejolak yang terjadi saat ini berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan. Gejolak yang terjadi menunjukkan semakin jauhnya nilai-nilai luhur Pancasila dalam diri bangsa Indonesia. Jika hal ini kita biarkan, maka lama kelaman nilai-nilai luhur Pancasila akan luntur dan hilang.

Semakin jauhnya bangsa ini dari nilai-nilai luhur Pancasila, harus menjadi perhatian serius semua pihak. Dibutuhkan koordinasi dan kesadaran semua pihak untuk menjaga agar nilai-nilai luhur ini tetap tertanam dalam diri bangsa Indonesia. Salah satu cara menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila paling efektif bisa dilakukan melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) kelas 9 semester I. Sekolah harus mampu memainkan peran sentralnya sebagai agen perubahan dan laboratorium mini kehidupan bermasyarakat.

Baca juga:  STAD Tingkatkan Pemahaman Operasi Hitung Bilangan

Pada semua jenjang sekolah, terdapat mata pelajaran PPKn. PPKn bisa digunakan untuk menanamkan konsep, dasar, dan nilai luhur Pancasila kepada genarasi bangsa ini sejak dini. Pembelajaran PPKn umumnya dilaksanakan dengan menggunakan model klasikal dan ceramah yang cenderung membosankan. Masih banyak kita jumpai, pendidik hanya berceramah dalam pembelajaran, memposisikan dirinya sebagai sumber ilmu dengan menghabiskan materi yang ada dibuku sehingga pembelajaran PPKn yang erat kaitannya dengan nilai-nilai hanya disampaikan secara teoritik minim praktik.

iklan

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan; berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta anti korupsi; berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya; dan berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Pembelajaran PPKn seharusnya lebih ditekankan pada pembelajaran berbasis projek (project based learning) dan atau pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Kedua model pembelajaran tersebut akan merangsang kemampuan anak baik secara kognitif, afektif, dan psikomorotik. Selain itu, kedua model pembelajaran tersebut akan menempatkan peserta didik pada posisi sebagai pelaku, sehingga mendapatkan pengalaman yang nyata.

Baca juga:  “Hc“ Gerbang Budi Pekerti Anak Sd

Selain melalui pembelajaran, penanaman nilai-nilai luhur Pancasila juga dapat dilakukan melalui kegiatan pembiasaan. Kegiatan agar menjadi kebiasaan maka harus rutin dilaksanakan. Tujuan utama pembiasaan yaitu membudayakan berperilaku sesuai nilai-nilai luhur Pancasila. Sekolah harus merencanakan hal ini dalam sebuah program khusus. Program yang dibuat akan menjadi tolak ukur keberhasilan pelaksanaan dan pemberian tanggung jawab pendidik sebagai teladan bagi peserta didiknya.

Berbagai kegiatan tersebut diharapkan dapat secara alami menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam jiwa peserta didik, sehingga harapannya terciptalah generasi bangsa yang dapat menjunjung tinggi segala perbedaan/ keberagaman sebagai anugerah Tuhan untuk dijadikan sumber kekuatan dalam mewujudkan tujuan nasional Indonesia.

Epik Mahastuti, S.Pd.
SMP Negeri 3 Patebon

Baca juga:  Pesta Demokrasi Di Sekolah
iklan