JATENGPOS.CO.ID, – Masyarakat Indonesia saat ini berada di era reformasi. Era reformasi ditandai dengan pelaksanaan hak asasi manusia secara utuh, dalam arti semua hak-hak manusia dihargai dan dijunjung tinggi dengan memperhatikan hak-hak orang lain.Namun hal ini disalah artikan dalam pelaksanaannya. Hak-hak seseorang diminta untuk dihargai dengan sebebas-bebasnya tanpa memperhatikan hak-hak orang lain serta norma dan aturan yang berlaku. Banyak terjadi masalah-masalah sosial di era reformasi ini. Masalah-masalah tersebut juga berimbas kepada kehidupan sekolah, bahkan di sekolah dasar. Masalah-masalah sosial tersebut mengerucut kepada kedisiplinan siswa. Sebagai contoh adalah adanya tawuran antar pelajar, kurangnya rasa hormat dan sopan santun kepada orang tua atau Bapak/ Ibu guru di sekolah.
Sebenarnya apakah yang menjadi penyebab utama menurunnya disiplin siswa saat ini?. Penyebabnya adalah kurangnya kepedulian pihak-pihak di sekitar siswa dan mudahnya siswa mendapatkan “informasi”dari luar tanpa adanya penyaringan terlebih dahulu. Oleh sebab itu, pendidikan karakter dipandang sebagai solusi terbaik saat ini. Pendidikan karakter dijadikan alat untuk mengkarakterkan siswa. Di sini siswa dilatih bertindak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku dan dibiasakan untuk melaksanakan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat seperti gotong-royong, sopan santun, saling menghormati, dan lain sebagainya.
Sejak Indonesia berdiri, pendidikan karakter terus dikumandangkan. Sebagai bukti adalah Presiden Soekarno mencanangkan nation and character building dalam rangka membangun dan mengembangkan karakter bangsa Indonesia guna mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Dilanjutkan pada masa orde baru, Presiden Soeharto mencanangkan pelatihan atau penataran P 4. Pada masa reformasi ini, pendidikan karakter juga menjadi prioritas.
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri siswa sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif (Puskur, 2010 : 4).
Tujuan pendidikan karakter adalah (1) mengembangkan potensi kalbu/afektif siswa sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;(2) mengembangkan kebiasaan dan perilaku siswa yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius; (3) menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab siswa sebagai generasi penerus bangsa;(4) mengembangkan kemampuan siswa menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan (5) mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa Kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).(Puskur, 2010 : 7)
Penerapan pendidikan karakter di sekolah dasar dilakukan pada ranah pembelajaran, pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar, kegiatan ko-kurikuler dan atau kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan keseharian di rumah dan di masyarakat. Kegiatan ini merupakan kegiatan penunjang pendidikan karakter yang ada di sekolah. Rumah (keluarga) dan masyarakat merupakan partner penting suksesnya pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah. Pelaksanaan pendidikan karakter sebaik apapun, kalau tidak didukung oleh lingkungan keluarga dan masyarakat akan sia-sia. Dalam kegiatan ini, sekolah dapat mengupayakan terciptanya keselarasan antara karakter yang dikembangkan di sekolah dengan pembiasaan di rumah dan masyarakat.
Jadi, pendidikan karakter sangat penting diterapkan demi mengembalikan karakter bangsa Indonesia yang sudah mulai luntur. Dengan dilaksanakannya pendidikan karakter di sekolah dasar, diharapkan dapat menjadi solusi atas masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat sekaligus dapat membangun kembali karakter siswa sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Hani Mahfiroh,S,Pd.SD
Guru SDN Susukan, Kec. Wanayasa
Kab. Banjarnegara