Pendidikan Karakter Mendukung Gerakan Revolusi Mental

Sulis Widiyanti, S,Pd Guru SD Negeri 1 Dawuhan Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara
Sulis Widiyanti, S,Pd Guru SD Negeri 1 Dawuhan Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara

Berdasarkan UU. No.20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 3, menyatakan bahwa bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Melalui undang-undang tersebut sangat jelas tujuan pemerintah dalam dunia pendidikan, namun jika menengok kondisi saat ini begitu banyak praktek korupsi, asusila, siswa tawuran, seks bebas, narkoba dan masih banyak lagi moral negatif, apakah pola pendidikan kita yang salah? Dengan keadaan yang sangat memprihatinkan seperti inilah muncul ide revolusi yang di gencarkan pemerintah yaitu Gerakan Revolusi Mental.

Gerakan Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala. Gerakan Revolusi Mental yang resmi di luncurkan setelah di teken Presiden Jokowi melalui Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 di khususkan untuk memperbaiki serta membangun karakter bangsa Indonesia dalam melaksanakan revolusi mental. Gerakan Revolusi Mental mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong-royong untuk membangun budaya yang bermartabat, modern, maju, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila

Baca juga:  Yang Penting Bicara, Grammar Belakangan, Benarkah?

Gerakan Revolusi Mental perlu diawali dari dunia pendidikan yaitu ditekankan pada pembentukan karakter dan pengembangan kepribadian. Dalam pendidikan, Gerakan Revolusi Mental terintegrasi pada Kurikilum 2013 yang menempatkan pendidikan karakter sebagai unsur utama. Hal ini bisa terlihat pada semua muatan pelajaran terdapat kompetensi spiritual dan sosial.

Fungsi pendidikan  karakter adalah untuk mengembangkan potensi dasar seorang anak agar berhati baik, berperilaku baik, serta berpikiran yang baik. Dengan fungsi besarnya untuk memperkuat serta membangun perilaku anak bangsa yang multikultur. Selain itu pendidikan karakter juga berfungsi meningkatkan peradaban manusia dan bangsa  yang baik  di dalam pergaulan dunia. Pendidikan karakter dapat dilakukan bukan hanya di bangku sekolah, melainkan juga dari bergai media yang meliputi keluarga, lingkungan, pemerintahan, dunia usaha, serta media teknologi.Tujuan pendidikan karakter adalah membentuk bangsa yang tangguh, berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, bekerja sama atau bergotong royong. Selain itu pendidikan karakter juga membentuk bangsa mempunyai jiwa patriotik atau suka menolong sesama, berkembang dengan dinamis, berorientasi pada ilmu pengetahuan serta teknologi, beriman dan bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa.


Baca juga:  Utak –atik asik kata kerja bahasa perancis dengan Window Shoping

Pendidkan karakter yang dikembangkan dalam pendidikan adalah religius, nasionalis, integritas, mandiri dan gotong royong. Religius dalam artian siswa memiliki sikap taqwa tehadap Tuhan YME adalah menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNYa. Secara umum jika siswa sudah memiliki sikap religius pasti akan memiliki sifat-sifat yang baik. Sikap Nasionalis dikembangkan pada siswa dengan tujuan siswa memiliki rasa cinta tanah air, menjaga persatuan dan kesatuan dan memiliki rasa tanggung jawab kepada negara.

Membentuk siswa yang berkarakter bukan suatu upaya yang mudah dan instan. Hal tersebut memerlukan usaha yang berkesinambungan dan refleksi mendalam untuk membentuk moral yang harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata. Mari kita bergandeng tangan satukan tekad menanamkan pendidikan karakter sebagai wujud nyata mendukung gerakan revolusi mental pada siswa sedini mungkin untuk mewujudkan siswa yang berkualitas demi terciptanya Indonesia yang lebih baik.

Baca juga:  Strategi Penguatan Pendidikan Karakter Dalam Pelayanan BK

Sulis Widiyanti, S,Pd

Guru SD Negeri 1 Dawuhan

Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara