Disiplin diperlukan oleh siapapun dan di manapun, begitupun seorang siswa dia harus disiplin baik itu disiplin dalam menaati tata tertib sekolah, disiplin dalam belajar di sekolah, disiplin dalam mengerjakan tugas, maupun disiplin dalam belajar di rumah, sehingga akan dicapai hasil belajar yang optimal. Disiplin berperan penting dalam membentuk individu yang berciri keunggulam.
Perilaku siswa terbentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor lingkungan, keluarga dan sekolah. Sekolah merupakan salah satu faktor dalam membentuk dan mempengaruhi perilaku siswa. Sekolah merupakan tempat siswa memulai suatu kehidupan dengan aturan dan tata tertib yang mengikat. Aturan dan tata tertib itulah yang harus ditaati oleh siswa untuk melatih kedisiplinan kehidupannya. Aturan bersifat mengikat, sehingga jika ada siswa yang melanggar maka diperlukan penanganan atau punishment yang tegas. Begitu juga sebaliknya, jika siswa berprestasi maka perlu diberikan apresiasi atau reward.
Reward atau Imbalan adalah imbalan yang merupakan bagian dari pekerjaan itu sendiri, imbalan tersebut mencakup rasa penyelesaian, prestasi, otonomi dan pertumbuhan, maksudnya kemampuan untuk memulai atau menyelesaikan suatu proyek pekerjaan merupakan hal yang penting bagi sejumlah individu (Suwarto, 2011).
Imbalan atau Reward yang diberikan kepada siswa pada dasarnya dapat berupa (1) Imbalan uang (Financial reward: Fringe Benefits) adalah imbalan ekstrinsik yang utama, dan secara umum diakui bahwa uang adalah pendorong utama. Secara rata-rata usia-usia pelajar, lebih menyukai dan merasa senang, jika mendapat penghargaan berupa uang, (2) Status adalah imbalan antar pribadi (Interpersonal reward) yaitu dengan menugaskan individu pada pekerjaan yang berwibawa. (3) Rasa hormat/pengakuan adalah pengakuan atau penghargaan yang melibatkan tentang pelaksanaan pekerjaan yang baik, kepribadian atau karakter yang ditunjukkan. (4) Promosi adalah perpindahan seorang karyawan dari satu tempat/ jabatan ke tempat/jabatan lain yang lebih tinggi. Imbalan promosi pada siswa pada dasarnya dapat diterapkan dengan menjadikan siswa tersebut menjadi tutor sebaya. Anak akan merasa mendapat tempat tersendiri jika yang bersangkutan dapat menyampaikan kepada teman sebaya atas prestasi-prestasinya.
Pemberian Reward (imbalan) pada anak akan menimbulkan perbuatan baik. Reward yang diberikan hendaknya memiliki tiga peranan penting untuk mendidik anak dalam berperilaku: (1) Reward (imbalan) mempunyai nilai mendidik. (2) Reward (imbalan) berfungsi sebagai motivasi untuk mengulangi berbuat baik. (3) Reward (imbalan) berfungsi untuk memperkuat perilaku yang lebih baik.
Selain Reward, penerapan Punishment (hukuman) memang harus diberlakukan dengan cara yang bijak, mendidik, tidak boleh sewenang-wenang, tidak menimbulkan rasa kebencian yang berlebihan sehingga merusak hubungan siswa dan guru. Proses penerapan punishment yang diberikan kepada siswa yang melanggar aturan harus terlebih dahulu disosialisasikan sebelumnya. Sanksi-sanksi tersebut disepakati secara bersama, sehingga mendorong si terhukum untuk bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan ikhlas.
Hukuman yang diberikan bukanlah dengan kekerasan, tetapi diberikan dengan ketegasan. Jika hukuman dilakukan dengan kekerasan, maka hukuman tidak lagi memotivasi seseorang berbuat baik, melainkan membuatnya merasa takut dan benci sehingga bisa menimbulkan pemberontakan batin. Dibutuhkan keahlian dari pimpinan atau si pemberi punishment sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai secara efektif.
Nurul Khairiyah S.Pd
Guru BK SMK Negeri 1 Miri Sragen