Penerapan Index Card Match di Era PTM Terbatas

Chosiah, S.Pd

Situasi pandemi Covid-19 di Indonesia mulai akhir Agustus 2021 menunjukkan grafik melandai turun. Hal ini ditandai dengan semakin berkurangnya kasus Covid 19 di berbagai daerah. Level PPKM di sebagian besar daerah berangsur-angsur menurun. Dengan menurunnya level tersebut, maka pembelajaran dimungkinkan dilaksanakan secara tatap muka di kelas.

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dilakukan secara terbatas dengan mengikuti prosedur kesehatan yang ketat sebagaimana yang diatur oleh pemerintah melalui SKB 4 Menteri tertanggal 30 Maret 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 pada tahun pelajaran 2021/2022 . Pembelajaran tatap muka di kelas dapat dilakukan pada daerah yang bukan zona merah dengan mematuhi posedur kesehatan yang ketat seperti cuci tangan, jaga jarak, menggunakan masker, dan jumlah siswa maksimal 18 orang dalam satu ruang kelas serta beban belajar siswa juga disesuaikan dengan kondisi PTM (Salinan SKB 4 Menteri, 2021:3-4).

Baca juga:  Pentingnya Pembinaan Moral Kerja Guru

Dengan diperbolehkannya penerapan PTM secara terbatas, penulis di kelas tiga SDN 3 Robayan berusaha menyesuaikan diri agar nuansa pembelajaran daring berubah menjadi pembelajaran tatap muka di kelas. Dan diharapkan pembelajaran berjalan dengan maksimal yang ditandai  peserta didik dapat belajar lebih aktif dan merasa senang.  Pada pembelajaran KD 3.5 materi “Menyayangi hewan” penulis menerapkan strategi pembelajaran aktif. Ketika belajar secara aktif, peserta didik berusaha mencari sesuatu. Dia ingin menjawab pertanyaan, mencari informasi untuk menyelesaikan masalah atau menyelediki bagaimana cara melakukan sesuatu. Maka dipilihlah starategi pembelajaran aktif  index card match (mencocokkan kartu indeks). Strategi ini merupakan cara yang menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran dan membolehkan peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan kawan sekelas (Silberman, 2009:240).

Langkah-langkah strategi pembelajaran Index Card Match (mencocokkan kartu indeks) sebagai berikut: (1) siapkanlah kartu-kartu yang berisi pertanyaan (2) siapkanlah kartu-kartu yang berisi jawaban (3) campurlah kartu pertanyaan dan kartu jawaban kemudian kocoklah kartu tersebut. (4) berikan satu kartu  kepada peserta didik. Sebagian siswa memegang kartu pertanyaan dan Sebagian siswa lainnya memegang jawaban. (5) perintahkan peserta didik yang memegang kartu pertanyaan membacakan soalnya dengan suara keras kemudian siswa yang memegang kartu membacakan jawabannya dengan suara keras. Jumlah kartu pertanyaan dan jawaban melebihi jumlah siswanya maksimal satu setengah jumlah siswa.

iklan
Baca juga:  Picture And Picture Tingkatkan Motivasi Belajar Matematika

Kegiatan pembelajaran berlangsung meriah dan semua peserta didik aktif terlibat dalam pembelajaran.  Sebagian siswa menyampaikan pertanyaan dan Sebagian siswa memberikan jawaban. Di sini, guru menjadi fasilitator dan pada akhir pembelajaran dapat memberikan konfirmasi berupa perbaikan maupun simpulan.

Keunggulan strategi pembelajaran aktif Index Card Match (mencocokkan kartu indeks) adalah semua anak terlibat aktif dalam pembelajaran. Dan penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari mudah dilakukan. Kondisi psikologis peserta didik merasa senang dan nyaman. Mereka tidak merasa ditanya oleh guru. Dan mereka mudah memberikan jawaban karena sudah tersedia di kartu jawaban.

Adapun kelemahan penerapan strategi pembelajaran aktif Index Card Match antara lain guru harus menyiapkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang membutuhkan waktu agak lama. Dan model ini hanya digunakan untuk penguasaan materi yang telah dipelajari saja.

Baca juga:  Belajar Aktif dengan TTS

Terlepas dari kelebihan dan kekurangan, model ini terapkan untuk merangsang keaktifan peserta didik dan sekaligus menumbuhkan semangat belajar siswa kelas tiga  SDN 3 Robayan  Tahun Pelajaran 2021/2022 yang sebelumnya hanya belajar lewat daring.

Oleh :

Chosiah, S.Pd

SDN 3 Robayan Kalinyamatan Jepara

iklan