Mencari ide untuk dijadikan sebuah tulisan yang bermakna memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kemampuan menulis memang membutuhkan kemauan keras dan latihan terus menerus sampai menghasilkan sebuah karya yang membanggakan. Hal senada juga dialami oleh para siswa di tingkat SMP, umumnya mereka masih mengalami kesulitan pada saat memulai menulis. Adapun kesulitan tersebut adalah pada saat menentukan topik yang akan dijadikam ide tulisannya.
Seorang guru di samping memiliki kemampuan memilih media mengajar secara tepat juga harus mempunyai tips-tips yang mampu menggiring para siswa agar bisa memulai menulis dengan mudah. Ada cara yang bisa dijadikan alternatif agar para siswa bisa dengan mudah mengungkapkan ide-idenya dalam bentuk tulisan melalui pengalaman pribadinya.
Pengalaman pribadi, mulai dari pengalaman yang biasa-biasa saja sampai pengalaman yang luar biasa adalah sumber ide yang paling mudah dituangkan ke dalam karya fiksi. Kita tidak perlu berusaha ekstra membangun deskripsi karena kita sendirilah yang mengalaminya. https://www.kompasiana.com/lima-sumber-ide-menulis-fiksi.
Pengalaman pribadi adalah pengalaman yang pernah dialami oleh seorang individu yang melibatkan individu itu sendiri, baik itu yang sifatnya menyenangkan, menyedihkan, menggelikan, mengharukan, menakutkan, dan sebagainya. Di dalam tulisan pengalaman pribadi, si penulis bisa secara bebas mengungkapkan gagasan dan perasaan yang pernah dialaminya.
Cerpen adalah prosa naratif yang bersifat fiktif. Cerpen merupakan salah satu karya tulis berbentuk prosa yang diangkat dari berbagai macam jenis kisah. Baik itu kisah nyata maupun kisah fiksi. Secara isi, cerpen cenderung padat dan langsung pada tujuannya. Cerpen tidak terlepas dari dua unsur yaitu, unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi tema, tokoh, perwatakan, alur, latar, sudut pandang, amanat. Unsur ekstrinsik berupa latar belakang penulis dan situasi atau kondisi saat cerpen tersebut ditulis. Unsur ekstrinsik dari latar belakang penulis yaitu pengalaman pribadi, tentunya akan mempermudah anak untuk mengingat dan mengekspresikannya dalam tulisan.
Ada beberapa trik yang bisa dilakukan oleh siswa sehingga minat menulisnya akan tumbuh dan menghasilkan karya yang penuh kreatif. Pertama menentukan judul selanjutnya mengembangkan ide, menentukan konflik, membuat poin-poin cerita, merangkai cerita, dan menentukan ending cerita. Di samping itu siswa juga perlu memperhatikan kaidah kebahasaan.
Untuk mengatasi permasalahan siswa kesulitan menulis cerpen, siswa perlu diajak menulis cerpen dari dasar melalui pengalaman pribadinya. Pengalaman pribadi dapat menginspirasi siswa untuk menuliskan cerita pendek. Cerita yang diambil dari kisah nyata yang dialami oleh siswa akan mempermudah dalam menulis cerpen. Cerpen yang ditulis dari pengalaman pribadi dengan gaya bahasa sendiri membuat siswa lebih percaya diri. Hal ini sekaligus akan meningkatkan minat siswa menulis cerpen. Pada akhirnya siswa akan terampil dan bisa menghasilkan karya karya yang berkualitas.
Oleh:
Rumiah, S.Pd
SMP 2 Mejobo Kudus