Pengaruh AR terhadap Pembelajaran di Masa Pandemi

Fajar Dwi Mukti, S.Pd., M.Pd.

Masa pandemi secara implementatif dalam pendidikan perlu adanya aktivitas yang memiliki distingtif dan efektif sehingga peran teknologi bisa sebagai alternatif meningkatkan kegiatan pembelajaran. Teknologi di Indonesia berdasarkan tingkat perkembangannya di dunia menurut lembaga Internasional Telecommunication Union (ITU) memiliki peringkat ICT Development Indeks (IDI) menempati urutan 108 dari 167 negara di dunia (Sanou Brahima, 2015: 11). Berdasarkan riset Kominfo tahun 2018 teknologi dipergunakan untuk E-lerning 2,8 % dan bermain game 24,5 %.

Teknologi yang berkembang sangat pesat kemudian dipicu dengan adanya pandemi menuntut para pendidik untuk melakukan pembelajaran secara daring, hal tersebut sesuai dengan anjuran pemerintah dari keluarnya surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 4 tahun 2020 pada tanggal 24 Maret 2020 perihal pelaksanaan kebijakan pendidikan pada masa darurat penyebaran Covid-19. Surat edaran tersebut menegaskan bahwa kegiatan pembelajaran (belajar dan mengajar) dilaksanakan secara daring (Dewi, 2020:56).

Baca juga:  Model Tutor Sebaya Tingkatkan Pembelajaran IPS

Berdasarkan hasil temuan menunjukkan pembelajaran daring yang dilakukan secara persisten sangat tidak efetif, dampak ini dipengaruhi oleh rasa bosan secara iteratif sehingga mencapai titik jenuh. Selain itu ilmu pengetahuan yang mampu di serap tidak maksimal atau sulit dalam memahami materi (Huzaimah, P.Z., 2021:533). Kegiatan tersebut bisa efektif ketika pembelajaran daring hanya dilakukan sewaktu-waktu dan tidak secara persisten selama 1 semester (Dewantara, J.A., 2021:373).

Berdasarkan data tersebut maka perlu adanya distingtif pengembangan pendidikan di Indonesia sebagai bentuk preventifitas dari ketidak tepatan penggunaan teknologi, Sehingga teknologi berbais Augmented Reality atau disingkan AR yang merupakan suatu sistem unik dan bisa diartikan sebagai sintesis penggabungan dunia virtual dan dunia nyata (Atmajaya, 2017:228). Penggabungan dunia virtual dan dunia nyata akan mempengaruhi dan meningkatkan persepsi user dalam memahami informasi dari objek yang dikenali sehingga memudahkan pengguna untuk memahami materi yang dihubungkan melalui teknologi AR terhadap komponen ilmu pengetahuan yang akan diajarkan.

iklan
Baca juga:  Penggunaan Media Audio Visual Dongkrak Aktivitas Pembelajaran Daring PAI

Berdasarkan studi literatur diketahui implementasi pembelajaran jarak jauh dapat dioptimalkan melalui pemanfaatan teknologi smartphone. Aplikasi Augmented Reality yang terinstal di dalam smartphone mampu dipergunakan untuk mempermudah pengguna dalam menguasai konsep yang membutuhkan tingkat visual yang tinggi, dengan menggunakan cara mengenali marker, maka benda yang hendak ditampilkan akan terlihat seperti nyata.  (Ummah, 2020:24).

Kelebihan lain dari teknologi Augmented Reality yaitu mampu menerapkan pembelajaran yang interaktif. Augmented Reality memiliki kapasitas untuk mendukung pembelajaran study from home maupun kegiatan pembelajaran secara tatap muka. Penerapan AR yang dilakukan di dunia Pendidikan mampu menjadi sebuah jawaban dari permasalahan pembelajaran secara daring dalam memberikan pengetahuan selain menggunakan video conference (Indrawan, 2021:69).

Baca juga:  Petak Umpet Tingkatkan Hasil Belajar Lari Cepat

Augmented Reality menunjukkan adanya penguatan pembelajaran daring di tengah pandemi dan dapat dikatakan sangat efektif dalam memberikan inovasi pembelajaran. Beberapa hal yang perlu disarankan guna menguatkan penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis Augmented Reality pada masa pandemi ini diantaranya penyajian materi yang menarik serta variatif yang disesuikan dengan sasaran satuan pendidikan (Arum, 2021:506)

Sehingga Augmented Reality (AR) memiliki beberapa pengaruh di masa pandemi covid-19 yaitu: (1) Mempermudah pengguna dalam memahami konsep yang membutuhkan tingkat visual yang tinggi; (2) Mampu menerapkan pembelajaran yang interaktif; (3) Mampu memberikan penguatan pembelajaran daring di tengah pandemi dan dapat dikatakan sangat efektif dalam memberikan inovasi pembelajaran; (4) Mampu diterapkan pada semua jenjang pendidikan dan semua bidang ilmu pengetahuan.

 

Fajar Dwi Mukti, S.Pd., M.Pd.

Dosen, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk

iklan