Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak faktor yang mempengaruhinya baik faktor internal yang datang dalam individu maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan (Mulyasa, E, 2004:100)
Salah satu cita-cita nasional yang harus diperjuangkan oleh bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan nasional. Pendidikan merupakan kunci utama untuk membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, SDM yang dimaksud tentunya yang cakap, kreatif, mandiri, berbudi pekerti luhur serta bertanggung jawab. Untuk menciptakan SDM yang berkualitas diperlukan suatu wadah yang berfungsi untuk mencetak manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa, dan dimana untuk hal itu sekolah merupakan wadah yang tepat, hal ini selaras dengan keberadaan mata pelajaran PPKn. Menurut Sutarno (Nurhadi, 2014:115), PPKn merupakan mata pelajaran yang sesuai digunakan sebagai wahana membentuk warganegara Indonesia yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara yang berkualitas, cerdas, terampil, dan berkarakter sesuai yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Mata pelajaran PKn cenderung menjadi mata pelajaran menuntut siswa untuk membaca, memahami kemudian mengingat setiap materi yang telah disampaikan oleh guru. Hal ini dikarenakan hampir seluruh materi mata pelajaran PKn menerapkan media pendidikan adalah bersifat konstektual. Sehingga menuntut siswa untuk lebih banyak membaca. Perlunya memaksimalkan pencapaian pembelajaran di kelas 3 SD Negeri Purbayan pada materi makna sumpah pemuda agar meningkatnya siswa mampu menanamkan dan mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung didalam sumpah pemuda dengan baik maka digunakan metode mapping.
Pendidikan PKn di SD
Ketika melakukan proses pembelajaran kepada siswa, pendidikan PKn di Sekolah Dasar diharap mampu menjadi pondasi yang kuat bagi siswa agar mampu menanamkan nilai kebangsaan yang terkandung dalam pembelajaran PKn. Dalam proses penyampaian materi makna sumpah pemuda harus diberikan secara sederhana dan konkret perumpamaan. Mustahil bagi guru untuk menyampaikan materi secara abstrak kepada siswa Sekolah Dasar yang akan sulit untuk ditangkap dalam pemahaman siswa .Pentingnya penanaman konsep pembelajaran PKn khususnya pada materi makna sumpah pemuda dalam pembelajaran di kelas 3 SD Purbayaan, Kecamatan Kemiri harus benar-benar diperhatikan, agar terbentuk sikap dan mental siswa yang sesuai dengan cerminan semangat dari makna sumpah pemuda yang tertera dalam materi. Sehingga pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi siswa telah siap dan mampu berbaur dengan beragai macam orang dari berbagai elemen.
Metode Mengajar PKn
Menurut Majid (2016: 21) “metode merupakan salah satu unsur dalam strategi pembelajaran, seperti sumber belajar, kemampuan guru dan siswa, media pendidikan, materi pengajaran, waktu, kondisi kelas, dan lingkungan merupakan unsur yang mendukung strategi pembelajaran. Proses pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi ajar akan memudahkan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Pada pembahasan kami menerapkan metode pelajaran mapping. Sebab penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan menyediakan bantuan visual konkret untuk membantu mengorganisasikan informasi sebelum informasi tersebut dipelajari, sehingga memiliki gagasan mendasar yaitu untuk memotivasi siswa supaya dapat mengungkapkan ide-ide serta gagasan yang dimiliki dalam menguasai materi yang diajarkan oleh guru. Selain itu pembelajaran mind mapping merupakan inovasi yang penting untuk membantu siswa menghasilkan pembelajaran bermakna dalam kelas.
Bambang Setiyoko, S.Pd.
SDN Purbayan, Kemiri, Purworejo