Berdasarkan survey yang dilakukan Unicef pada bulan Juni 2020, terhadap 34 provinsi di Indonesia dengan 4.016 responden, bahwa terdapat beberapa persoalan yang dialami saat kegiatan pembelajaran jarak jauh antara lain yaitu siswa merasa bosan belajar dari rumah, kurangnya bimbingan guru, sementara itu terdapat siswa yang ingin segera kembali ke sekolah dengan berbagai alasan diantaranya yaitu senang metode belajar tatap muka, Sedangkan terdapat sebagian siswa yang mengaku belum ingin kembali ke sekolah karena khawatir terpapar virus COVID-19. Meskipun banyak responden yang ingin segera kembali sekolah dan melakukan pembelajaran tatap muka, namun pembelajaran tatap muka sebaiknya dimulai setelah kasus COVID-19 menurun paparnya, persoalan lain yang dialami yaitu penurunan minat belajar siswa di saat melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh sehingga hasil belajar juga menurun.
Di SD N Pandean 1 Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, minat belajar siswa pada saat melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh bukan tidak mungkin mengalami penurunan. Hal tersebut terjadi karena adanya beberapa faktor yang menghambat kegiatan pembelajaran jarak jauh, salah satunya yaitu kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru terlalu monoton hanya menampilkan video melalui you-tube kemudian membagi tugas dalam lembar kerja siswa yang sudah dibagikan sebelumnya. Sehingga minat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh menurun.
Menurut Susanto (2003) perpendapat bahwa minat belajar merupakan suatu dorongan dalam diri siswa atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif yang menyebabkan diilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan dan lama kelamaan akan mendatangkan kepuasan dalam diri siswa.
Sehingga dari permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas di SD N Pandean 1 untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa di masa pandemi seperti sekarang ini. Minat belajar siswa harus senantiasa ada dalam setiap proses belajar mengajar. Guru harus berusaha membangkitkan minat siswa agar proses pembelajaran yang efektif tercipta saat kegiatan pembelajaran sehingga siswa mencapai suatu tujuan sebagai hasil dari belajarnya. Kegiatan pembelajaran dan hasil belajar siswa ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru yang mempunyai kompetensi akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal.
Oleh karena itu peneliti menerapkan kegiatan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan salah satu pembelajaran yang bebasis IT yaitu dengan menggunakan aplikasi Google Classroom di setiap pembelajaran. Menurut Afrianti (2018) Google Classroom merupakan suatu alat produktivitas yang diciptakan untuk mempermudah dan dapat menghemat waktu seorang guru dalam mengelola kelas serta dapat meningkatkan komunikasi antar guru dengan siswa, dengan adanya aplikasi ini dapat memudahkan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran untuk saling terkoneksi di dalam maupun di luar sekolah. Sedangkan menurut Diemas Bagas Panca dan Rina Harimurti Pradata (2017), menjelaskan bahwa Google Classroom merupakan aplikasi ruang kelas di dunia maya yang dapat digunakan sebagai sarana distribusi tugas, submit tugas, hingga tugas-tugas yang telah dikumpulkan oleh siswa, aplikasi Google Classroom dapat diperoleh secara gratis setelah dan sebelum mendaftar pada akun google application for education.
Setelah diterapkannya pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan Google Classroom di SD Negeri Pandean 1 terbukti efektif kegiatan pembelajarannya, melatih kemandirian siswa saat belajar, wadah praktis untuk saling bertukar pikiran dan tentunya dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa meskipun kegiatan pembelajaran dilakukan secara jarak jauh.
TITIK LESTARI, S.Pd.SD
SD N PANDEAN 1 KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG