Di Era globalisasi telah menyentuh segala aspek kehidupan dan telah melahirkan perubahan sosial, sikap, dan perilaku, yang pada akhirnya bermuara pada pergeseran sistem nilai dan norma kehidupan. Perubahan-perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya transformasi budaya, ilmu pengetahun, dan teknologi. Realita seperti ini menuntut setiap bangsa (termasuk Indonesia) untuk segera mempersiapkan diri agar mampu bersaing, khususnya dalam bidang pendidikan. Dalam proses pembelajaran, pendidik mungkin menggunakan lebih dari satu strategi dan pendekatan. Terkadang pendidik memilih teknik dan materi berdasarkan sejumlah pendekatan untuk kebutuhan peserta didiknya secara individu didalam kelas. Namun dalam bahasa komunikatif, semua keterkaitan teori mendasari apa yang digambarkan sebagai CTL (Contextual Teaching Learning , hal ini juga dapat di defenisikan separangkat ajaran tentang alam bahasa dan pembelajaran bahasa yang mendasar menyatukan tetapi meluas, secara teori di informasikan dengan baik.
Pendekatan komunikatif adalah sistem pembelajaran yang menekankan pada aspek komunikasi, interaksi, dan mengembangkan kompetensi kabahasan, serta keterampilan berbahasa (menyimak, membaca, menulis, berbicara) sebagai tujuan pembelajaran bahasa dan menagkui bahwa ada kaitannya dengan kegiatan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pendekatan komunikatif mempunyai ciri-ciri sebagi berikut : 1). Mengutamakan makna sebenarnya daripada tata gramatikalnya. 2). Adanya kegiatan komunikasi fungsional dan interaksi sosial yang saling berkaitan. 3). Pembelajaran berorientasi pada pemerolehan kompetensi komunikatif, bukan ketepatan gramatikal (pemahaman untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari). 4). Pembelajaran diarahkan pada modifikasi dan peningkatan murid dalam menemukan kaidah bahasa lewat kegiatan berbahasa (learning by doing). 5). Materi pembelajaran berangkat dari analisis kebutuhan berbahasa pembelajaran.
Sugono (1993) mengatakan bahwa pembelajaran bahasa sebagai alat komunikasi akan menarik minat siswa karena siswa didesak oleh kebutuhannya untuk berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, untuk memenuhi atau meningkatkan keterampilan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi itu, pembelajaran bahasa yang paling tepat adalah menggunakan pendekatan komunikatif.
Komunikasi terjadi oleh adanya berbagai foktor dan faktor yang mendukung terjadinya komunikasi adalah:
- Siapa dengan siapa yang berkomunikasi?
- ntuk tujuan apa terjadinya komunikasi?
- Dalam situasi apa berkomunikasi ?
- Dalam konteks apa?
- Melalui jalur apa: tulisan, lisan?
- Dengan media apa: telepon, surat, telegram, surat kabar, buku?
- Dengan peristiwa apa: bercakap-cakap, ceramah, upacara, lamaran pekerjaan, pertanyaan emosi, laporan.
Sehingga dalam penerapan pendekatan komunikatif bertujuan agar peserta didik mampu berkomunikasi dan mampu menggunakan bahasa secara baik, benar, dan secara nyata dan wajar, serta dapat digunaan untuk berbagai tujuan dan keadaan. Di samping itu kemampuan komunikasi menuntut adanya kemampuan gramatik, kemampuan sosiolinguistik, kemampuan wacana, dan kemampuan strategi. Dalam proses pembelajaran, pendidik hanya berfungsi sebagai komunikator, fasilator, dan motivator. Sehubungan dengan itu, yang menjadi acuan adalah kebutuhan peserta didik untuk dapat berkomunikasi dalam situasi yang sebenarnya, serta melalui pendekatan komunikatif peserta didik dapat menerapkan kemampuan berkomunikasi dalam kegiatan sehariu-hari dengan baik dan benar.
Mulbiyarti Dwi Pelitawati,S.S
SMK N 1 JENAR