Diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 mengharuskan guru, melaksanakan WFH (work from home) dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Kondisi kegiatan pengajaran yang berubah drastis ini menjadi tantangan bagi guru khusus guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK), agar sasaran dan tujuan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat tercapai. Meskipun melalui surat edaran Mendikbud No 4 Tahun 2020 terkait panduan pembelajaran dirumah selama masa pandemic mengharuskan guru untuk tidak membebani peserta didik melalui tuntutan capaian kurikulum sebagai syarat kenaikan kelas.
Pembelajaran PJOK tetep harus diberikan kepada peserta didik walaupun secara online. Tujuan adalah agar peserta didik tetap berolahraga, membentuk imun tubuh agar lebih sehat dan bugar pada masa pandemi Covid-19. Peserta didik masih banyak yang belum paham dengan pembelajaran PJOK secara online sehingga menghasilkan kurang bermotivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran PJOK pada masa pandemi Covid-19.
Namun, kondisi pandemi Covid-19 ini membuat guru tidak bisa banyak memilih dari jenis media pembelajaran yang ada karena terhambat ruang dan waktu. Sehingga media pembelajaran yang berbasis informasi dan teknologi (IT) sangat tepat jika digunakan untuk pembelajaran daring. Salah satunya adalah penggunaaan video pembelajaran..
Untuk pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Rekreasi sangat butuh sekali video. Video pembelajaran dari Youtube karena menekankan peluasan kearah kognitif dan banyak praktik dalam pengukuran kompotensi siswa. pembelajaran praktek dapat disajikan dengan melalui media video youtube karena menujukan cara kerja yang baik dan benar kepada siswa.
Terkendala tidak mempunyai laptop ataupun kesusahan dalam membuat video pembelajaran. Karena ternyata cara membuat video pembelajaran tidak begitu sulit, menggunakan smartphone. Untuk memulai membuat video pembelajaran di Android, sebenarnya tidak sulit, hanya membutuhkan sebuah aplikasi yang sudah sangat familier di kalangan editor video.
Guru yang punya kamera digital atau DSLR, boleh menggunakan kamera ini. Sediakan tripod dan lighting untuk mendukung proses rekaman agar lebih bagus dan stabil. Apabila tidak punya, sebenarnya bisa menggunakan kamera smartphone. Terlebih pada masa kini, kamera smartphone pun sudah banyak sekali yang bagus dan jernih.
Memastikan video tersebut didukung oleh ilustrasi yang tepat. Misalnya saja tabel, diagram, animasi, gambar, atau data-data lain. Ketika rekaman video dan ilustrasi sudah terkumpul, saatnya mengedit video pembelajaran.
Ada banyak software yang bisa digunakan contoh Movie Maker dari Windows, Adobe Premiere, Corel Video Studio. Dalam proses ini, guru dituntut untuk bisa berkreasi dan berpikir out of the box agar video pembelajaran bisa tetap seru, menyenangkan, dan tidak membuat jenuh siswa.
Bila videonya sudah jadi, langkah terakhir yang harus lakukan ialah mengunggahnya ke portal belajar atau situs web seperti Youtube. Daftarkan diri terlebih dahulu di portal belajar atau situs web terkait, lalu pilih unggah video. Bila proses mengunggah sudah berhasil, bisa membagikan URL video pembelajaran tersebut pada para siswa.
Video pembelajaran mampu menayangkan pesan pengajar secara realistik, memiliki perangkat (features) yang sangat bermanfaat untuk digunakan saat belajar. Salah satunya adalah slow motion, mampu memperlambat gerakan yang bergerak cepat ataupun mengulang kembali pemutaran video sehingga siswa mudah mempelajari dan mengulang kembali pembelajaran yang disampaikan guru melalui video pembelajaran.
Video menambah dimensi baru dalam pembelajaran, peserta didik tidak hanya melihat gambar dari bahan ajar cetak dan suara dari program audio, tetapi di dalam video peserta didik bisa memperoleh keduanya, yaitu gambar bergerak beserta suara yang menyertainya. Hal ini akan membuat pembelajaran makin menarik perhatian peserta didik.
Oleh
Mufti Hidayat, S.Pd Jas, M.Or
SMA NEGERI 1 CEPER
KAB. KLATEN