JATENGPOS.CO.ID, Rangkaian kegiatan belajar mengajar dimulai dari merencanakan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. Pembelajaran direncanakan sebaik mungkin sehingga pada pelaksanannya berjalan lancar ssesuai dengan tujuan pembelajaran. Sebelum dilakukan tindak lanjut hasil belajar, terlebih dahulu dilakukan penilaian untuk mengukur ketercapaian kompetensi dasar pada peserta didilk.
Pada kenyataannya, praktik penilaian yang dilakukan oleh guru kelas 6, di SD Negeri 6 Klampok Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara mengalami kesulitan di era pandemi ini. Banyak sekolah yang masih menggunakan praktik daring dan semi daring yang menjadi andalan dalam dunia pendidikan.
Meskipun, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sudah diupayakan akan tetapi, penilaian guru yang biasa dilakukan secara manual. Hal ini menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk mengerjakan soal. Ditambah lagi dengan umpan balik yang diterima siswa yang kurang memuaskan. Siswa hanya menerima pujian setelah mengerjakan tugas yang diunggah dalam grup whatsapp. Di sisi lain, guru juga mengalami kendala dalam mengakomodir nilai siswa.
Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, Guru memerlukan media yang tepat dalam melakukan penilaian berbasis online. Sebagaimana diungkapkan menurut Sobry Sutikno (2013:106), media dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi antara guru dan siswa.
Guru kelas 6 berinisiatif melakukan tindakan penilaian siswa menggunakan Media Google Form (MGF) sebagai media dalam melakukan penilaian online. Seperi yang dikutip dari epository.radenintan.ac.id/4459/1/SKRIPSI%20NIKE.pdf, Google Form adalah layanan online dari google untuk membuat formulir online, dan untuk mengumpulkan data, komentar, yang nantinya dapat disusun mengunakan spreadsheet.
Kebiasaan masyarakat sekarang ini dengan berbagai produk teknologi seperti komputer, tablet, dan smartphone sehingga tersedianya jaringan internet memudahkan dalam memanfaatkan teknologi dan informasi terutama dalam bidang pendidikan. Sehingga penerapan MGF dalam penilaian tidak memberatkan siswa kelas 6 di SD Negeri 6 Klampok Kecamatan Purwareja Klampok.
Adapun langkah guru dalam penerapan MGF terhadap peserta didik siswa dimulai dari kegiatan perencanaan. Pada tahap ini, guru menganalisis bahan ajar, membuat kisi-kisi soal, membuat indikator soal, sampai dengan membuat draft soal. Setelah semua siap, langkah selanjutnya adalah membuat instrumen dalam google form. Dalam membuat google form, guru harus memiliki akun goole terlebih dahulu. Ide-ide kreatif dalam penyampaian bahasa dan bentuk soal dalam hal ini sangat dibutuhkan. Jangan lupa petunjuk penggunaan juga disertakan agar siswa tidak bingung. Setelah soal siap, langkah selanjutnya adalah mempublikasikan atau membagikan link kepada siswa melalui whatapp atau media sosial yang lain.
Hasilnya langsung tersusun dianalisis secara otomatis, disertai info tanggapan waktu nyata dan grafik hasil tanggapan. Pengguna juga dapat melangkah lebih jauh bersama hasil data dengan melihat semuanya di Spreadsheet.
Di samping itu, setelah siswa mengerjakan banyak keuntungan yang didapatkan diantaranya siswa dapat langsung memperoleh tanggapan sehingga nilai bisa langsung muncul. Dengan demikian siswa sangat termotivasi dalam melakukan penilaian. Bahkan mereka sangat antusias ketika akan ada ulangan menggunakan google form.
Berdasarkan praktik yang dilakukan terhadap siswa kelas 6 di SD Negeri 6 Klampok, sistem penilaian menggunakan media google form ini sangat efektif memotivasi siswa dalam mengerjakan soal. Terbukti dari 18 siswa yang menggunakan, 83% atau 15 siswa menyatakan antusias dalam melakukan penilaian dengan media google form.
Puji Rahayu, S.Pd.SD
Guru SD Negeri 6 Klampok, Kecamatan Purwareja Klampok
Kabupaten Banjarnegara
