Pembelajaran yang berlangsung selama bertahun-tahun tanpa adanya perubahan, baik dari cara mengajar atau faktor pendukung lainya akan menghasilkan output yang biasa saja bahkan bisa sampai pada titik jenuh dari siswa atau dari guru itu sendiri. Hasil dari pembelajaran yang diharapkan tentunya penguasaan materi yang diajarkan kepada siswa, namun apabila hasil tersebut tidak tercapai berati ada yang tidak berjalan baik. Masalah itu bisa muncul dari dalam diri siswa, kondisi lingkungan sekolah atau dari cara guru dalam menyampaikan materi. Sebagai guru yang profesional harus bisa mencari akar permasalahan dan segera membenahinya. Dengan menyalahkan kepada siswa saja tanpa adanya introspeksi dari guru secara pribadi rasanya sungguh tidak bijak. Mata pelajaran matematika sejatinya memliki kebermaknan dalam segala aspek kehidupan, namun tidak jarang siswa sangat Phobia terhadap mata pelajaran ini. Sehingga hasil belajar dari mata pelajaran matematika biasanya kurang bagus.
Pembelajaran Matematika di SMP Negeri 2 Slogohimo pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar kelas VIII menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP). Sintaks pembelajaran MMP terdiri dari 5 tahap yaitu: review (pendahuluan), pengembangan, latihan terkontrol, seatwork, dan penugasan/PR (Krismanto, 2003). Ciri khas dari pembelajaran MMP adalah terdapat Lembar Tugas Proyek, yang disusun secara khusus oleh guru untuk memperbaiki cara berkomunikasi, bernalar, terampil mengambil keputusan serta memecahkan masalah sendiri yang diberikan pada saat seatwork atau latihan terkontrol. Tugas proyek ini menuntut siswa untuk menghasilkan dan konsep baru dari diri siswa sendiri dan juga melatih siswa dalam mengerjakan soal-soal yang bervariasi, tugas proyek ini akan benar-benar mendapat bimbingan atau kontrol penuh dari guru.
Langkah yang diterapkan di SMP Negeri 2 Slogohimo dalam pengunaan MMP yaitu, Pertama Pendahuluan, Mengingat materi sebelumnya dan menanyakan PR yang diberikan. Kedua Pengembangan, Guru menyampaikan materi Bangun Ruang Sisi Datar dan konsep baru yang akan diperluas. Guru memberitahu tujuan dari materi yang akan diajarkan serta guru penjelasan materi dan diskusi interaktif antara guru dan siswa termasuk demonstrasi yang nyata. Ketiga Latihan Terkontrol, pada tahap ini siswa mengerjakan LKS yang telah disediakan secara berkelompok, tanggapan setiap siswa sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Agar waktu dan proses belajar lebih efisien langkah pengembangan dan latihan terkontrol dapat saling melengkapi. Keempat Seatwork, Pada tahap ini guru memberikan rangkaian soal dalam bentuk LKS dan siswa bekerja sendiri untuk berlatih mengerjakan soal tentang materi Bangun ruang sisi datar yang sedang diajarkan serta perluasan konsep yang disampaikan guru pada langkah pengembangan, guru juga melihat cara kerja siswa tersebut. Kelima Penugasan, langkah terakhir yaitu memberikan pekerjaan rumah kepada siswa bertujuan agar siswa belajar di rumah sehingga materi Bangun ruang sisi datar diperdalam oleh siswa.
Pembelajaran MMP yang diterapkan di SMP N 2 Slogohimo ini memberikan banyak manfaat diantaranya siswa menjadi aktif, siswa menjadi terampil, konsep tertanam lebih kuat dan hasil belajar meningkat karena banyak berlatih dengan soal yang bervariasi dalam bentuk LKS. Semoga pembelajaran MMP bisa diterapkan pada Sekolah ataupun mata pelajaran lain agar hasil belajar siswa meningkat.
Harun Arrosyid, S. Pd
SMP Negeri 2 Slogohimo