Tujuan pendidikan adalah adanya perubahan perilaku dan pribadi peserta didik. Perubahan tersebut ditampilkan dalam karakter sebagai perilaku yang dilandasi nilai-nilai kehidupan yang luhur.Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengacu pada serangkaian sikap (attituds), perilaku (behaviors), motivasi (motivation), dan keterampilan (skills) sebagai manifestasi dari nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam memghadapi kesulitan dan tantangan. Karakter mengandung nilai-nilai khas baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan). Dengan demikian, karakter yang kuat membentuk individu menjadi pelaku perubahan bagi diri sendiri dan masyarakat sekitarnya (Albertus, 2015).
Sejak tahun 2010 pemerintah Indonesia telah mencanangkan sekaligus melaksanakan kebijakan Gerakan Nasional Pendidikan Karakter sebagai usaha pemusatan pendidikan karakter dalam jantung pendidikan nasional. Salah satu keterampilan abad 21 yang dibutuhkan peserta didik dalam rangka membangun generasi emas 2045adalah kualitas karakter. Kualitas atau nilai karakter tersebut antara lain : religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotongroyongdanintegritas.
Penguatan pendidikan karakter dapat dilaksanakan dengan berbasis struktur kurikulum yang ada, yaitu pendidikan berbasis kelas, budaya sekolah, dan masyarakat/komunitas. Penguatan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah menekankan pada pembiasaan nilai-nilai utama dalam keseharian sekolah. Penguatan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah dapat dilakukan melalui kegiatan ekstra-kurikuler misalnya Palang Merah Remaja (PMR). Palang Merah Remaja merupakan wadah pembinaan remaja dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan, kesehatan dan kesiapsiagaan bencana.
Beragam kegiatan dapat dilakukan pada kegiatan Palang Merah Remaja dalam upaya menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik, misalnyabakti sosial. Bakti sosial bisa berupa donor darah, kunjungan ke panti asuhan atau panti jompo serta bentuk yang lain. Melalui kegitan bakti sosial diharapkan dapat menumbuhkan sikap peduli, menguatkan rasa kemanusiaan serta toleransi peserta didik terhadap sesama. Selain itu, kegiatan ini dapat dijadikan sarana untuk menumbuhkan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas kelebihan yang dimiliki.
Bentuk kegiatan lain bisa berupa seminar. Seminar dengan mengangkat tema yang menekankan pada kesehatan remaja maupun bahaya penggunaan narkoba. Melalui kegiatan seminarpeserta didik dapat memperoleh pengetahuan dan informasi yang lengkap serta komprehensif dari narasumber yang berkompeten dibidangnya. Diharapkan dengan kegiatan tersebut dapat menumbuhkan semangat nasionalisme juga membangkitkan kesadaran bahwa peserta didik merupakan aset berharga bagi kelangsungan bangsa dan negara.Bentuk kegiatan yang tak kalah pentingnya adalahgiat prestasi. Melalui kegiatanini dapat mengukur sejauh mana penguasaan materi serta menguatkan mental peserta didik dalam menghadapai kompetisi. Diperlukan sikap disiplin, kerja keras, serta tanggung jawab agar berhasil dalam kompetisi. Dengan mengikuti kompetisi akan memunculkan sportifitas dalam diri peserta didik serta agar bisa lebih menghargai suatu prestasi.
Masih banyak  contoh kegiatan lain yang bisa dikembangkan dalam kegiatan ekstra-kurikuler Palang Merah Remaja. Dibutuhkan inovasi dan kreatifitas dalam mengembangkan bentuk-bentuk kegiatan dalam upaya menumbuhkan karakter pada peserta didik. Tentunya sangat diperlukan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, serta masyarakat agar cita-cita mulia untuk menanamkan karakter luhur pada peserta didik dapat tercapai
Triyaningsih, S.Pd
SMA Negeri 2 Sragen