Pengurus PDIP di Boyolali Ungkapkan Kekecewaan Soal PPKM, Akhirnya Minta Maaf

Ilustrasi PPKM.

JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Seorang pria mengaku pengurus PDI Perjuangan di Boyolali membuat video pernyataan yang kemudian viral di media sosial. Pengurus itu pun akhirnya mengaku khilaf dan meminta maaf.


Pria tersebut diketahui bernama Joko Asmoro, pengurus ranting PDI Perjuangan di Kecamatan Sambi, Boyolali. Dalam video tersebut, dia mengaku kecewa. Padahal, dia yang mengaku sudah menjadi pengurus partai puluhan tahun. Dia pun menunjukkan kartu anggota dan SK pengurus.


Dia mengklaim telah menyukseskan sejumlah anggota DPRD hingga DPR RI, Kepala Desa bahkan, Bupati, Gubernur dan Presiden.


“tetapi dengan adanya PPKM seperti ini, kami rekan-rekan seperjuangan di wilayah Kabupaten Boyolali, tokoh-tokoh dari PDIP banyak sekali yang sangat menjerit akibat dari PPKM ini,” kata dia dalam video tersebut.

iklan
Baca juga:  Pengunjung Taman Jurug Surakarta Dibatasi Usia 18-60 Tahun


“Selama saya menjadi kepengurusan kurang lebih sudah 33 tahun saya berjuang di PDIP dan saya sudah banyak sekali pejabat-pejabat yang saya sukseskan, bahkan sampai sekarang pun mereka masih duduk dan mendapatkan gaji yang luar biasa. tetapi inikah balasannya terhadap kami? Terhadap pejuang-pejuang yang telah menyukseskan kalian dan yang sangat mengecewakan dan menyakitkan hati kami, sehingga membuat pikiran kami dengan adanya keadaan yang seperti ini, membuat pikiran kami bisa berfikir jernih, bisa berfikir sehat sehingga kami memutuskan untuk segera keluar dari kepengurusan PDIP,” sambungnya.


Terkait hal tersebut Ketua DPC PDI Perjuangan Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanto, menyatakan telah melakukan klarifikasi keapda yang bersangkutan. Menurut dia, pernyataan Joko Asmoro tersebut dibuat karena kekecewaannya kepada pemerintah desa setempat. Saat ada anggota keluarganya yang sakit, Kepala Desa maupun Satgas COVID-19 tingkat desa dinilai kurang sigap dan kurang cepat memperhatikan.

Baca juga:  Pamsimas Macet, Warga Ngangsu Air Bersih dari Sawah


“Setelah beredar video itu di Medsos, kami dari DPC PDI Perjuangan Boyolali langsung menindaklanjuti. Bersama Ketua PAC Sambi, Suyadi, kami ajak untuk menemui yang bersangkutan untuk mengklarifikasi,” kata Susetya Kusuma Dwi Hartanto, Senin (23/8/2021).


Pihaknya mengklarifikasi tentang statemen dari Joko tersebut. Pihaknya juga menyayangkan, yang bersangkutan mengenakan baju seragam PDI Perjuangan saat menyampaikan pernyataannya itu.


“Setelah dikonfirmasi bahwa dia sengata melakukan seperti itu dikarenakan ada rasa kekecewaan, sebenarnya bukan ke Partai. Tetapi ke pemerintah desa. tetapi cara yang digunakan kan merugikan partai dengan menunjukkan SK segala. Dia merasa kecewa ketika ada keluarganya sakit, dari pemerintah desa dan satgas COVID desa tidak segera menangani,” ungkapnya.

Baca juga:  Tunggakan Rekening Pelanggan PDAM Capai Rp 700 Juta


Joko Asmoro akhirnya meminta maaf juga melalui media sosial dengan didampingi Ketua PAC Sambi, Suyadi. Dalam video permintaan, Joko meminta maaf kepada fungsionaris PDI Perjuangan atas pernyataannya video yang sempat viral itu. Dia mengaku khilaf.


“Saya betul-betul khilaf dan saya dengan rendah hati sangat memohon maaf dan saya tetap menyatakan tetap loyal terhadap PDI Perjuangan,” kata Joko. (aji/rit)

iklan