Dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini menjadi salah satu sorotan publik yang cukup menarik untuk diperbincangkan terutama permasalahan yang berhubungan dengan merosotnya kualitas pendidikan.
Hal tersebut dimungkinkan karena adanya banyak faktor, misal adanya gangguan belajar siswa yang semakin bertambah dan kegiatan belajar mengajar yang dipilih, sehingga interaksi guru dengan siswa kurang optimal.Guru hanya menggunakan metode ceramah saja dan kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran .
Pembelajaran yang melibatkan siswa melalui pengamatan akan membantu pemahaman diri dan lingkungan. Untuk mendukung usaha tersebut maka dibutuhkan media dalam pembelajaran. Media yang dapat merangsang penggunaan pengindraan anak membuat pembelajaran lebih bermakna.
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Media puzzle salah satu media visual dan grafis dengan menggunakan potongan-potongan gambar. Media puzzle sangat mudah dalam pengoperasiannya. Bahan baku pembuatannya dapat dibuat dari kertas karton tebal atau kardus. Di setiap kelompok terdapat puzzle bergambar yang dipotong dengan pola yang bisa kita buat sendiri. Pembuatan pola tidak ada aturan yang baku. Dalam skenario pembelajarannya membuat puzzle dengan pola potongan disesuaikan dengan gambar yang kita inginkan dan dibalik gambar kita dapat membuat daftar pertanyaan konstruktif.
Keunggulan dari media puzzle bahannya mudah diperoleh dan murah, media puzzle dapat menumbuhkan persaingan saat bekerja melalui kecepatan menyusun potongan gambar dan merangsang daya pikir anak dengan berbagai pertanyaan konstruktif dibalik potongan gambar.
Selain itu, juga dapat melatih kerjasama dalam kelompok. Jadi media puzzle lebih efektif untuk membantu terciptanya pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan..
Sutarsih, S.Pd.SD.
Guru SDN Krandegan, Bayan, Purworejo