JATENGPOS.CO.ID, Mata pelajaran IPS sering dianggap membosankan karena penuh dengan hafalan dan kurang menarik, ditambah lagi pelajaran IPS tidak masuk dalam kategori mata pelajaran untuk ujian nasional, sehingga siswa kurang bersemangat dalam pembelajaran. Akibatnya kualitas pembelajaran siswa rendah, rendahnya kualItas pembelajaran siswa ini berujung pada rendahnya hasil belajar siswa.Proses pendidikan harus interaktif, menyenangkan ,menantang dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif sekaligus memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa , kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, perkembangan fisik serta psikologis siswa.Jadi tugas guru disini adalah menjadikan materi pelajaran yang sulit menjadi mudah , yang membosankan menjadi menyenangkan dan yang pasif menjadi aktif.
Hal inipun juga yang terjadi pada pembelajaran IPS di SMP N 1 Pageruyung, siswa tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran IPS, hal ini berpengaruh pada hasil belajar siswa. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan diatas kami mencoba menerapkan model TPS (Think Pair Share) dengan metode Resitasi. Menurut Huda (2011 ) Think Pair Share merupakan model pembelajaran yang mengoptimalkan partisipasi peserta didik dan memungkinkan peserta didik untuk bekerja sendiri dan bekerja dengan orang lain. Menurut Warsono dan Haryanto (2012) model Think Pair Share membentuk aktivitas siswa untuk berpikir secara mandiri kemudian bekerja secara berpasangan. Adapun metode Resitasi dalam pembelajaran menurut Syaiful Sagala (2008) adalah cara penyajian pembelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar murid melakukan kegiatan belajar, kemudian harus dipertanggung jawabkan.
Adapun penerapan model pembelajaran TPS (Think Pair Share) dengan metode Resitasi adalah : 1. Guru memberi tugas Resitasi secara idividu/kelompok untuk di kerjakan dirumah, 2. Guru menyiapkan media pembelajaran berupa LCD dan laptop, 3. Siswa dikondisikan untuk menyiapkan tugas yang sudah diberikan guru pada pertemuan sebelumnya, 4. Guru menyampaikan materi pembelajaran, 5. Guru memberikan pertanyaan ke setiap siswa yang berkaitan dengan materi yang merangsang siswa untuk berfikir secara individu (think), 6. Guru memberikan waktu pada siswa untuk berpikir secara individu (think), 7. Siswa berkelompok dengan teman sebangku (pair), 8. Siswa secara berkelompok mendiskusikan jawaban dari soal yang telah dikerjakan secara individu bersama pasangannya (pair), 9. Guru mengontrol kerja siswa dalam berdiskusi dan membantu mengarahkan jika masih terdapat hal yang belum bisa dipahami, 10. Setiap kelompok memaparkan hasil diskusi di dalam kelas (share), 11. Guru bersama siswa menyimpulkan materi dilanjutkan dengan melakukan evaluasi pembelajaran. Denganp Pembelajaran yang saya terapkan pada siswa kelas 9 SMP N 1 Pageruyung ini diharapkan agar siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran IPS yang mana harapannya dapat berpengaruh terhadap kompetensi belajar siswa, sehingga nilai IPS bisa lebih baik dan meningkat daripada sebelumnya.
Setelah dilakukannya pembelajaran model TPS (Think Pair Share) dengan metode Resitasi pada siswa kelas 9 SMP N 1 Pageruyung berlangsung sesuai harapan. Dapat dilihat bahwa siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran,aktifitas belajar siswa meningkat dan siswa yang biasanya jenuh karena pelajaran monoton dan tidak bervariasi menjadi lebih berkonsentrasi sehingga kompetensi belajar IPS lebih meningkat, dan yang terpenting siswa terlihat asyik dalam mengikuti pembelajaran karena sibuk berfikir untuk bertanya dan menjawab, sehingga tidak ada yang namanya bosan dalam mengikuti pembelajaran IPS yang pada akhirnya juga berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPS , hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya nilai-nilai yang diperoleh oleh siswa dalam pelajaran IPS.
Nopriyanti, S.Pd.
(Guru SMP N 1 Pageruyung)