Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui 3D

       Pembelajaran sering atau selalu  berhadapan dengan  berbagai masalah lebih – lebih pebelajaran matematika yang selaalu diperluan konsentrasi yang penuh. Pada kenyataannya peserta didik sekarang banyak kendala atau kesulitan belajar, kendala atau kesulitan yang terjadi karena pengaruh perkembangan teknologi yang semakin dapsat. Akibat tersebut peserta didik banyak mengalami kesulitan – kesulitan  pemecahan masalah lebih – lebih proses pemecahan masalah soal-soal cerita yang sangat rumit dan sulit  bagi peserta didik  untuk memahaminya.

    Maka dari peristiwa – peristiwa diatas  itu masih sangat diperlukan berbagai model pembelajaran agar peserta didik tertarik untuk  belajar dan mampu menyelesaikan pada pemecahan masalah ( Problem Solving). Pembelajaran pemecahan masalah tidak sama dengan pembelajaran soal- soal yang telah diselesaikan ( Solving Problem). Pada pemecahan masalah kita memberikan bekal kepada peserta didik berbagai teknik peyelesaian untuk  menyelesaikan masalah, strategi atau pun  taktik  untuk menyelesaian soal yang digunakan sangatlah bervareasi

Baca juga:  Kreatif Belajar Daring Matematika dengan “Komarso”

yang bertujuan sama – sama untuk pemecahan masalah. Sedangkan pembelajaran soal – soal yang telah diselesaikan hanya bersifat isidental atau sementara, hal ini merupakan pendapat Setya Budhi (2005 : 1).

       Karena hal tersebut di atas penulis disini tertarik  menggunakan strategi atau taktik  3D yang artinya: (1) Diketahui ,(2) Ditanyakan,  dan, (3) Dijawab . Dengan strategi 3D ini merupakan pengebangan dari teori Polya. Menurut Polya dalam Setya Budhi (2005:3) ada 4 langkah  diantaranya : (1) Memahami bentuk soal yang ada ,(2) Menyusun suatu strategi  pemecahannya , (3) Melakukan strategi yang dipilih , (4) Melihat kembali hasil pekerjaannya yang telah di lakukan oleh peserta  didik.

iklan

       Strategi 3D disini jika dikaitkan dengan teori Polya diatas,  D yang pertama dari kata Di ketahui  berarti peserta didik harus memahami apa- apa saja yang diketahui pada soal, lebih luas lagi bagi peserta didik harus mengetahui arti semua kata- kata yang digunakan serta mampu menyajikan soal dengan kata – kata sendiri dengan pengalaman peserta didik pada saat dia menerima atau mendapatkan konsep- konsep, definisi, dengan sketsa gambar,dan lain sebagainya guna mempermudah untuk memahami  apa – apa saja yang diketahui.

Baca juga:  Teknik Jemkeled untuk Hafalkan Rangka Manusia

       D yang kedua adalah  Di tanyakan , dalam kegiatan yang kedua ini peserta didik  harus mengetahui harapan atau arah tujuan  yang diharapkan ( diinginkan) dalam soal  tersebut , selain itu juga peserta didik  mampu menyusun suatu strategi guna untuk menyelesaikan soal yang pesrta didik hadapi, tetapi peserta didik tidak boleh ragu – ragu untuk mencoba salah satu  strategi yang digunakannya. Selain itu strategi yang berhasil diketemukan untuk mencapai tujuan yang peserta didik inginkan.

         D yang ketiga adalah Di jawab  , dalam kegiatan yang ketiga ini peserta didik melakukan strategi yang telah diketemukan pada kegiatan yang kedua. Pada kegiatan ini peserta didik hanya diperlukan kesabaran ,  kehati – hatian,  konsentrasi , dan ketelitian untuk menjalankan atau menyelesaikan persoalan – persoalan  yang ada pada soal. Setelah selesai, peserta didik diharapkan melihat kembali pekerjaan yang telah dilakukuan  guna menguji kebenarannya dari kegiatan menyelesaikan persoalan – persoalan yang terjadi pada soal tersebut

Baca juga:  Senangnya Belajar Matriks dengan Student Facilitator and Explaining

            Nama          : Bambang Dwi Wartono , S.Pd

            Unit Kerja   : SMP N 1 Japah   Blora

iklan