Tantangan bagi seorang guru adalah menyesuikan diri terhadap perkembangan yang ada mulai dari Kurikulum, metode-metode, model atau berbagai alat peraga yang bertujuan untuk mencapai pendidikan yang berkualitas. Tugas guru adalah meningkatkan prestasi belajar siswa serta mempersiapkan generasi yang dapat menjawab perkembangan jaman. Untuk itu harus ada keinginan yang kuat dari para guru untuk mengadakan perubahan.
Dalam pembelajaran guru bersifat abstak sehingga siswa sulit untuk memahami konsep, Guru menggunakan metode ceramah sehingga siswa cenderung jenuh, Guru belum menggunakan media kongkrit sehingga siswa kurang tertarik, Guru tidak memberi motifasi kepada siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran, Siswa tidak di beri kesempatan untuk bertanya sehingga siswa cenderung pasif.
Menurut teori Piaget dalam Darmodjo (1993:19), bahwa siswa Sekolah Dasar (anak-anak yang berusia 7 – 11 tahun) berada pada tahap perkembangan berpikir operasional konkret, yaitu pekerjaan-pekerjaan dapat dilakukan dengan bantuan benda-benda konkret. Pada kegiatan pembelajaran sangat diperlukan adanya benda-benda konkret sebagai alat bantu dalam menyampaikan materi pelajaran agar siswa dapat menerima konsep dan mengembangkannya untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan konsep ilmu tersebut. Pemahaman anak akan lebih mudah jika di hadapkan pada benda kongkrit bila di bandingkan dengan anak yang hanya berfikir secara abstrak.
Peraga tiga dimensi juga disebut model, Sudjana (Fajar Taho : 2013), membagi peraga tiga dimensi menjadi : 1)Padat / solid model.Suatu model padat biasanya memperlihatkan bagian permukaan luar dari pada obyek atau acapkali membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan-gagasan utama dari bentuk, warna dan susunanya. Misalnya kapak, pedang, tombak dll. 2) Penampang / Cutaway mode. Model ini memperlihatkan bagimana sebuah obyek itu tampak apabila permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian dalamnya. Misalnya : anatomi hewan, dan manusia seperti gigi, torso dll. 3)Susun / Builled-up-model. Terdiri dari beberapa bagian obyek yang lengkap atau sedikit suatu bagian penting dari obyek itu, contohnya anatomi manusia dan hewan. 4)Kerja / Working model Adalah tiruan sebuah obyek yang memperlihatkan bagian luar dari obyek asli dan mempunyai beberapa bagian dari benda sesungguhnya. Contoh peralatan musik seperti biola, piano dll. 5)Mock up. Adalah suatu penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu proses atau sistem yang lebih rumit susunan nyata dari bagian-bagian pokok itu diubah sebagai aspek-aspek utama dari suatu proses mudah dan di mengerti oleh siswa. Contoh penggunaan traffic, lampu tiruan. 6)Diorama. Adalah sebuah pandangan tiga dimensi mini bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya. Contoh diorama gua.
Untuk menarik perhatian siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam materi bagian-bagian tubuh hewan kelas 2 SD Negeri 2 Candisari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung siswa akan lebih tertarik jika di hadapkan pada peraga tiga dimensi yang berupa hewan-hewanan tiga dimensi dari pada siswa hanya di hadapkan pada gambar hewan. Siswa dapat melihat dan memegang bagian-bagian tubuh hewan tersebut.Dengan pengguanaan peraga tiga dimensi ini siswa akan merasa lebih asik dan menarik sehingga siswa dapat menyebutkan bagian-bagian tubuh hewan dengan benar.
Dengan penggunaan media benda tiga dimensi ini mampu memberikan gairah keaktifan siswa dan suasana kelas akan menjadi lebih hidup dan pada akhirnya hasil perstasi belajar siswa kan lebih meningkat.
Mila Mulyaningsih, S. Pd.
Guru SDN 2 Candisari, Kec. Bansari, Kab. Temanggung