Peran Bahasa dan Media Sosial Di Era Global

Payati, S.pd Guru B. Indonesia SMP N 2 Gunungwungkal Pati
Payati, S.pd Guru B. Indonesia SMP N 2 Gunungwungkal Pati

JATENGPOS.CO.ID, – Bahasa merupakan bentuk yang hakiki dalam kehidupan manusia. Sejak zaman yunani kuno bahasa telah menjadi bahan kajinan, karena bahasa dianggap sebagai sebuah alat yang tepat untuk mengungkapkan konsep-konsep berpikir dan hasil pemikiran filosofis (darma,2013:1). Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia untuk melakukan interaksi ataupun  menyatakan pendapat. Bahasa meliputi tataran fonologi,morfologi, sintaksis, semantik, dan wacana. Bahasa sebagai alat komunikasi saat ini juga dijadikan penyampai pesan melalui media sosial. Banyak orang yang memanfaatkan peran mesia sosial sebagai alat komunikasi untuk berhubungan dengan masyarakat luas.

Dewasa ini , media sosial menjadi alat komunikasi yang mendunia. Media sosial banyak dimanfaatkan untuk bertukar informasi, berkomunikasi , berekpresi bahkan dapat digunakan sebagai pembentuk citra diri bagi setiap individu penggunaanya. Media sosial memungkinkan manusia untuk salimg berintraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu (ariana, 2012). Melalui media sosial setiap orang bisa berkomunikasi melalui pesan teks. Selain itu , pengguna dapat puka membagikan gambar, suara, dan video dengan lebih luas tanpa batas. Berbagai fasilitas yang terdapat pada media sosial telah membantu penggunanya tidak hanya sebagai media berkomunikasi melainkan juga sebagai media pencarian informasi.

Baca juga:  Tips Cepat Belajar Membaca

Cara berkomunikasi utama yang digunakan dakam media sosial adalah komunikasi tulis. Komunikasi tulis adalah komunikasi yang dilakukan  dengan perantara tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung, dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas dan dapat dimengerti oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, atau melalui media sosial. Hal ini menjadi dasar kajian penelitian ini tentang komunikasi tulis para pengguna media sosial sebagi alat interaksi sosial. Fungsi terpenting dari bahasa adalah sebagai alat komunikasi dan interaksi(sobur,2013:303). Begitupun sebaliknya komunikasi tanpa bahasa adalah sesuatu yang mustahil . proses komunikasi dapat digambarkan sebagai penyampaian pesan-pesan (messages) dari seseorang atau pihak tertentu kepada orang lain atau pihak lain secara berhasil. Pada konteks ini komunikasi mencakup juga”penularan” pengetahuan mengenai suatu hal. Akan tetapi, proses komunikasi lebih lanjut tidaklah penyampaian informasi saja, melainkan proses interaksi pengetahuan dan kebenaran antara pihak pertama dan pihak kedua dan seterusnya. Secara singkat peran dan fungsi bahsa sangatlah penting dalam berkomunikasi(sobur,2013:307).

Penggunaan bahasa dalam menyampaikan pesan dan informasi melalui media sosial tidak hanya dapat dikaji bentuk dan maknanya saja. Dalam hal ini fungsi komunikasi tuli pada media sosial dalam interaksi sosial juga dapat dikaji. Fungsi interaksi begitu erat kaitannya dengan media sosial karenapesan yang dipublikasikan melalui media sosial dapat menciptakan sebuah interaksi antara penulis dengan pembaca pesan. Dengan demikian, pesan yang dipublikasikan tersebut akam membentuk citra diri seseorang.

iklan
Baca juga:  Bermain Peran Tingkatkan Hasil Belajar Bahasa Jawa

Seseorang dapat membangun atau membentuk citra dirinya melalui media sosial kepada masyarakat luas. Masyarakat akan memberikan penilaian terhadap apa yang telah diunggah, baik berupa foto sekaligus dengan caption yang ditulis. Citra tersebut dapat berupa pencitraan , seseorang tidak hanya dapat membangun citra atas dirinya sendiri, melainkan juga citra atas orang lain melalui  media sosial. Hal ini tentu berhubungan dengan pengaruh kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang tersebut sebagai pemilik kuasa.

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa peran bahasa dan media sangat berpengaruh dalam pembangunan citra diri. Dalam hal ini, bahasa melalui media dapat dijadikan sebagaipembangunan citra positif bagi orang-orang yang memiliki kepentingan. Pencitraan tersebut merupakan motif salah satu pihak untuk mendapatkan perhatian masyarakat. Bahasa digunakan sebagai alat untuk mendoktrin pikiran , persepsi masyarakat untuk membangun citra diri. Pembentukan citra diri tersebut dapat dilakukan oleh diri sendiri maupun melalui orang lain.

Baca juga:  Pembelajaran Bahasa Jawa Tingkatkan Watak Pekerti

Pembangunan citra diri tersebut tentu saja akan berbeda bagi masing-masing orang. Dalam hal ini, untuk membangun citra positif , banyak hal yang bisa dilakukan , misaknya dengan penggunaan kata-kata yang baik , santun, bijak, dan menonjolkan nilai-nilai positif yang dianut oleh masyarakat tertentu (masyarakat sasaran sebagai follower). Dengan demikian, setiap orang dapat melakukan pembangunan citra diri sendiri melalui bahasa  dan media sosial yang digunakan , baik itu pencitraan positif maupun negatif.

Pembangunan citra diri yang dilakukan oleh wali kota bandung ridwan kamil melalui akunnya @ridwanamil berhasil memberikan citra positif kepada masyarakat, baik masyarakat lota bandung maupun masyarakat luar. Tulisan-tulisan dan foto yang diunggah mampu menarik perhatian dan kekaguman bagi masyarakat pengikutnya. Halini tentu memiliki dampak positif bagi dirinya dan juga keberlangsungan kepemimpinan yang mendapatkan dukungan dari masyarakat. Ridwan kamil melalui akunnya telah berhasil memanfaatkan secara positif peran bahasa dan media sosial di era global ini.

Payati, S.pd

Guru B. Indonesia SMP N 2 Gunungwungkal Pati

iklan