IPA adalah mata pelajaran yang bertujuan salah satunya adalah agar peserta didik memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama (SMP) (Susanto, 2016). Oleh karena itu peranan model dalam pembelajaran yang menarik, memiliki peranan yang penting untuk kegiatan pembelajaran IPA di sekolah dasar. Selain itu dalam mengajarkan IPA di sekolah dasar, mulailah dari apa yang diketahui anak, bukan dari apa yang diketahui guru, sajikan IPA dalam suasana menyenangkan, beri siswa kesempatan sebanyak-banyaknya untuk berbicara, bekerja, dan menulis mengenai IPA, gunakan bahasa yang biasa (familier bagi anak) sebagai strategi awal.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti pada SDNegeri 02Banjardawa kelas VI, terungkap kenyataan bahwa guru kelas dalam menyampaikan materi pelajaran IPA kurang menarik. Ha ini karena guru cenderung belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan yang dia miliki. Aktifitas yang dilakukan guru umumnya bersifat ceramah dengan menjelaskan materi yang akan dipelajari, dilanjutkan tanya jawab dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang direspon diam oleh siswa.
Metode Team Assisted Individualization (TAI) merupakan metode yang menkombinasikan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran individual. Dasar metode ini adalah untuk mengadaptasi pengajaran terhadap perbedaan individual yang berkaitan dengan kemampuan siswa maupun pencapaian prestasi siswa. Individualisasi telah dipandang penting dalam metode ini khususnya untuk penerapannya dalam pembelajaran matematika, yakni pembelajaran dari tiap kemampuan yang diajarkan sebagian besar tergantung pada penguasaan kemampuan yang dipersyaratkan (Slavin, 2005). Manfaat dirancangnya TAI dalam pembelajaran adalah sebagai tambahan terhadap penyelesaian masalah manajemen dan motivasi dalam program-program pembelajaran individual. TAI dirancang untuk memperoleh manfaat yang sangat besar dari potensi sosialisasi yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif.Ciri khas pada model pembelajaran TAI ini adalah setiap siswa secara individual belajar model pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.
Langkah-langkah pembelajaran TAI adalah sebagai berikut : 1) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru. 2) Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal. 3) Guru membentuk beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang, rendah) jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda-beda serta kesetaraan gender.4) Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok. 5) Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari. 6) Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual. 7) Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis.
Implementasi metode pembelajaran Team Assisted Individualization pada siswa kelas VI SD Negeri 02 Banjardawa menunjukkan ada pengaruh positif pembelajaran terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi waktu dan pengaruhnya. Terjadi peningkatan hasil belajar IPA siswa pada materi waktu dan pengaruhnyadikarenakan penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualizationmelalui langkah-langkah yang sesuai dengan prinsip dasar metode pembelajaran tersebut.
Kurnia Ika Arifianti, S.Pd.SD
Guru Kelas VI SD Negeri 02Banjardawa Kec. Taman Kab. Pemalang