JATENGPOS.CO.ID, –Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan lembaga pendidikan formal sebelum anak memasuki sekolah dasar, lembaga ini dianggap penting karena bagi anak usia ini merupakan golden age (usia emas) yang didalamnya terdapat “masa peka” yang datang hanya sekali. Masa peka merupakan suatu masa yang menuntut perkembangan kognitif atau intelegensi, perkembangan bahasa, perkembangan motorik baik motorik kasar atau halus, perkembangan seni dan perkembangan sosial emosionalPerkembangan kognitif adalah suatu proses berfikir berupa kemampuan untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan sesuatu. Dapat juga dimaknai sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah atau untuk menciptakan karya yang dihargai dalam suatu budaya.Upaya perkembangan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara termasuk melalui permainan-permainan yang menarik dan menyenangkan bagi anak sesuai dengan karakteristik belajar anak yaitu belajar sambil bermain atau bermain seraya belajar. Salah satu dari upaya pengembangan kognitif pada kemampuan berhitung baik penambahan maupun pengurangan dapat dilakukan melalui permainan dadu.
Sementara ini pelaksanaan kegiatan pada kemampuan berhitung baik penambahan dan pengurangan banyak menggunakan portofolio,mewarnai gambar atau menggambar benda-benda disekitar anak. Hal ini membuat anak merasa bosan dan tidak tertarik mengerjakan kegiatan berhitung. Permainan dadu merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan ketrampilan berhitung yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari terutama konsep bilangan yang merupakan dasar bagi pengembangan kemampuan matematika sebagai dasar persiapan pendidikan di Sekolah Dasar. Di sisi lain mengerjakan penambahan atau pengurangan sederhana melalui metode demonstrasi permainan di TK tidak hanya terkait dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental dan emosional karena itu dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara menarik, bervariasi dan menyenangkan.
Bagaimana permainan dadu dilaksanakan pada pembelajaran berhitung di Taman Kanak-Kanak? Cara memainkandadudalampembelajaranberhitungataumengenalpenambahandan pengurangan yaitudengancaradilemparsebanyakdua kali secara bergantianataudenganmenggunakanduabuahdadusekaligus. Padalemparanpertamaanakmenghitungjumlahtitikataugambar yang munculkemudianmenambahkandengan jumlahtitik yang munculpadalemparandadukedua.Begituseterusnyadilakukanberulang-ulangdalamsuatukelompok.Untuk memotivasi anak agar menyelesaikan soal penjumlahan yang muncul pada setiap lemparan dadu, diberikan aturan bahwa siapa yang menyelesaikan penjumlahan atau pengurangan paling cepat dan benar, maka dialah yang bertugas melempar dadu selanjutnya. Hal ini akan memotivasi anak untuk segera menyelesaikan soal yang muncul dengan harapan dialah yang akan bertugas melempar dadu berikutnya. Biasanya anak akan merasa senang jika dia menjadi pimpinan pada permainan dadu ini. Untuklebihmenarikdadudibuatbervariasisesuaidenganduniaanak-anak. Mata dadu tidak selamanya bergambar konvensional bulatan warna hitam saja. Bulatan bisa diganti dengan warna yang menarik atau dengan gambar yang umumnya disukai anak-anak..Dadubisadibuatdenganukuran yang lebihbesarsehinggamemudahkananakuntukmenghitungjumlahtitikataugambar yang munculpadapermukaan dadudisetiaplemparannya.
Dengan menggunakan metode permainan dadu diharapkan akan menjadi salah satu pilihan memberikan motivasi kepada anak didik untuk mengerjakan kegiatan berhitungsecara menarik dan menyenangkan Dengan demikian perkembangan kognitif anak akan dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tahap perkembangannya.
Ani Rahayu, S.Pd AUD
Guru TK Kemala Bhayangkari 83 Purworejo